ILLINOIS - Seorang pekerja berusia 39 tahun meninggal secara tragis setelah jatuh ke dalam tong besi cair yang suhunya hampir 1.500 derajat Celcius.
Steven Dierkes sedang bekerja di Caterpillar Mapleton Foundry di Illinois, Amerika Serikat (AS), ketika kecelakaan itu terjadi.
Menurut Peoria Journal Star, Koroner Peoria County Jamie Harwood mengatakan bahwa tidak ada dugaan pelanggaran.
Ayah tiga anak itu meninggal seketika setelah jatuh ke dalam besi 2.600F (1.427C), dengan setengah tubuhnya tergeletak di lantai pabrik.
"Kami sangat sedih dengan kematian seorang karyawan yang terlibat dalam insiden serius di fasilitas Mapleton, Illinois, pada 2 Juni,” terang Juru bicara Caterpillar Lisa Miller kepada The Sun.
Baca juga: Tragis! Mahasiswi Tewas Tertabrak Truk
"Pikiran kami bersama keluarga, teman, dan kolega karyawan ini,” lanjutnya.
"Keamanan karyawan, kontraktor, dan pengunjung kami adalah prioritas utama kami,” ujarnya.
Baca juga: Tragis! Anak Gantung Diri di Sebelah Jenazah Ibunya
Kapten Kantor Sheriff Peoria County, Chris Watkins mengatakan bahwa para deputi dipanggil ke tempat kejadian sekitar pukul 10.00 pada Kamis (2/6/2022) untuk menanggapi "kecelakaan kerja".
Kantor Pemeriksa Wilayah Peoria, Kantor Sheriff dan Administrasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja masih menyelidiki tragedi itu.
Menurut seorang pekerja veteran Caterpillar anonim yang berbicara kepada Situs Web Sosialis Dunia, Dierkes sedang mengambil sampel besi untuk laboratorium dan tampaknya tersandung.
"Dia meninggal seketika, tetapi tidak semua dari dia masuk. Sebagian tubuhnya tetap berada di geladak untuk diambil oleh petugas coroner,” terangnya.
"Pasti mengerikan bagi orang-orang yang menyaksikannya dan menunggu petugas koroner dengan setengah dari rekan kerja mereka tergeletak di lantai,” lanjutnya.
Mereka mengklaim insiden itu terjadi pada peleburan yang lebih besar di area peleburan pengecoran utama, menambahkan bahwa pada pukul 10.20 semua karyawan telah dipulangkan.
Situs Web Sosialis Dunia juga melaporkan bahwa pekerja lain turun ke media sosial untuk mengklaim bahwa Dierkes "hanya berada di sana selama lima hari" dan tidak memiliki "pelatihan yang memadai".
Sebuah obituari untuk Dierkes mengingatnya sebagai "beruang teddy pekerja keras dari seorang pria dengan tangan kapalan dan hati yang lembut" yang "akan melakukan apa saja untuk siapa pun".
Dia meninggalkan tiga putri dan pasangan Jessica Sutter. Insiden ini terjadi hanya enam bulan setelah pekerja lain, Scott M Adam, 50 tahun, meninggal setelah jatuh di pabrik yang sama.
(Susi Susanti)