FIJI - Menteri pertahanan Fiji Inia Seruiratu mengatakan pada Minggu (12/6/2022) bahwa perubahan iklim merupakan ancaman keamanan terbesar di kawasan Asia-Pasifik. Hal ini diungkapkan pada pertemuan puncak pertahanan yang didominasi oleh perang di Ukraina dan perselisihan antara China dan Amerika Serikat (AS).
Kepulauan Pasifik dataran rendah, yang meliputi Fiji, Tonga dan Samoa, adalah beberapa negara paling rentan di dunia terhadap peristiwa cuaca ekstrem yang disebabkan oleh perubahan iklim.
Fiji telah dihantam oleh serangkaian topan tropis dalam beberapa tahun terakhir, menyebabkan banjir dahsyat yang telah membuat ribuan orang mengungsi dari rumah mereka dan melumpuhkan perekonomian pulau itu.
“Di benua Pasifik biru kami, senapan mesin, jet tempur, kapal abu-abu, dan batalyon hijau bukanlah masalah keamanan utama kami,” terang Menteri Pertahanan Fiji, pada Dialog Shangri-La, pertemuan keamanan utama Asia.
Baca juga: Gajah Hutan Afrika Bantu Perangi Perubahan Iklim
"Satu-satunya ancaman terbesar bagi keberadaan kita adalah perubahan iklim. Ini mengancam harapan dan impian kemakmuran kita,” lanjutnya.
Seruiratu mengecilkan kekhawatiran tentang pertempuran untuk pengaruh di kepulauan Pasifik sambil menyoroti kesediaan negaranya untuk bekerja dengan berbagai negara.
"Di Fiji, kami tidak terancam oleh persaingan geopolitik," kata Seruiratu dalam pidatonya.