Lebih lanjut, SYL menerangkan penguatan Posko dan Gugus Tugas dalam penanganan PMK di tingkat nasional/provinsi/kabupaten juga terus dipantau dan terus melakukan pelaporan secara rutin. Data pelaporan perkembangan terkini PMK di Indonesia sampai dengan 17 Juni 2022, mencatat PMK telah terdeteksi di 18 provinsi.
"Hari ini kita bersyukur sejak beberapa hari lalu vaksin sudah ada dan kita berharap vaksin perdana yang bertotal 800 ribu akan kita coba dengan berbagai upaya dan nanti kita akan kita akan evaluasi," tuturnya.
Pada kegiatan ini, Dosen Universitas Gajah Mada (UGM) Arif Haryanto mengatakan pihaknya berkoordinasi dengan Kementan siap berkontribusi dalam penanganan PMK baik dalam pengecekan hewan ternak hingga memantau hasil vaksinasi. Guna mempercepat penanganan PMK, kerja sama dengan Persatuan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Provinsi Jawa Tengah pun dilakukan dengan optimal.
"Kami sepenuhnya siap mem-back up kegiatan Kementan dalam pengendalian PMK. Kami memiliki sumber daya dalam penanganan hewan. Saat ini kami juga sudah bekerja sama dengan seluruh dokter hewan di Jawa Tengah yang siap turun langsung," ucapnya.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Jawa Tengah Agus Wariyanto mengatakan vaksinasi PMK menjadi vaksin perdana di Jawa Tengah dan secara bertahap akan terus dilakukan di lokasi lain. Karena itu, sangat berterima kasih atas perhatian dan gerak cepat Kementan untuk pengendalian PMK di Jawa Tengah.
"Kita sudah mendapatkan vaksin dan Jawa Tengah memang sudah terdapat suspect PMK dan kita sedang upaya untuk bisa memberikan pengobatan yang cepat," ujarnya.