Hal tersebut dikatakan Laksamana TNI Yudo usai Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Megawati Soekarnoputri meresmikan pelabelan kapal korvet milik TNI Angkatan Laut (AL) dengan nama KRI Bung Karno.
"Penyematan nama sang proklamator ke kapal perang ini bukan tanpa alasan. Bung Karno adalah tokoh besar dengan visi maritim yang sangat kuat. Cita-cita beliau untuk membawa bangsa Indonesia menjadi bangsa pelaut dalam arti yang seluas-luasnya," kata Laksamana TNI Yudo di Gedung Balai Samudera, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Senin (20/6/2022).
Yudo mengatakan, Bung Karno telah menginspirasi karena merupakan tokoh pembawa konsep persenjataan angkatan laut (AL) yang digunakan saat ini.
"Yaitu sistem senjata armada terpadu (SSAT), yang terdiri dari kapal perang, pesawat udara, marinir dan pangkalan. Yang kesemua ini tidak dimiliki oleh AL lain. SSAT yang memilik hanya angkatan laut Indonesia atas jasa Bung Karno," beber Yudo.
"Setelah kita baca dan dilihat foto di depan, ternyata selama ini didengungkan SSAT yang dimiliki AL mulai kapal perang, pesawat udara, marinir dan pangkalan adalah berkat beliau," sambungnya.
Menurutnya, banyak yang harus harus tahu bahwa SSAT adalah berkat perjuangan Bung Karno.
"Selama ini kita belum memiliki KRI yang bernama Bung Karno. Atas restu, atas ijin beliau untuk nama Bung Karno," lanjutnya.