Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

BMKG: Wilayah Terdampak Gempa Mamuju Mayoritas Tanah Lunak

Fakhrizal Fakhri , Jurnalis-Kamis, 23 Juni 2022 |05:30 WIB
BMKG: Wilayah Terdampak Gempa Mamuju Mayoritas Tanah Lunak
BMKG (Foto: Dok Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengklasifikasikan wilayah terdampak gempa di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, mayoritas merupakan tanah lunak dari hasil survei mikrozonasi.

Koordinator Bidang Seismologi Teknik Pusat Seismologi Teknik, Geofisika Potensial dan Tanda Waktu (PSGT) BMKG Dadang Permana dalam Kolokium Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Series 7 diikuti secara daring.

Ia mengatakan, secara umum klasifikasi tanah di Mamuju bervariasi, mulai dari jenis tanah lunak yang mendominasi di wilayah Pesisir Utara.

Sementara sebagian kecil kota itu tersusun dari jenis tanah sedang dan tanah keras di wilayah Selatan dan Barat, yang merupakan wilayah perbukitan.

"Kerusakan gempa tersebar di daerah yang merah di mana di situ merupakan klasifikasi tanah lunak. Kemudian ada beberapa juga bangunan yang sebenarnya berdiri di tanah sedang sampai keras, tapi ada juga yang runtuh, atau mengalami kerusakan cukup berat, mungkin bisa disimpulkan sebagai konstruksi yang kurang bagus," ujar Dadang dilansir Antara, Kamis (23/6/2022).

Baca juga: Gempa M5,6 Guncang Manggarai, Tak Berpotensi Tsunami

Dari hasil pengamatan makroseisme di lapangan dapat disimpulkan bahwa kerusakan terbanyak terdapat pada Kecamatan Simboro, dan Rengas Kabupaten Mamuju dengan intensitas 5 MMI.

Baca juga: Waspada! BMKG Keluarkan Peringatan Dini Karhutla di Sebagian Wilayah NTT

Pengukuran klasifikasi jenis tanah menggunakan metode seismik vs30 (kecepatan gelombang geser sampai kedalaman 30 meter), menghasilkan informasi bahwa sebagian besar wilayah terdampak memiliki klasifikasi jenis tanah lunak, kata Dadang.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement