Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Di Amerika Serikat, Menteri Yasonna Sampaikan Pentingnya Pancasila

Rico Afrido , Jurnalis-Kamis, 30 Juni 2022 |21:39 WIB
Di Amerika Serikat, Menteri Yasonna Sampaikan Pentingnya Pancasila
Menkumham Yasonna Laoly sampaikan pentingnya Pancasila di Amerika Serikat (Foto : Istimewa)
A
A
A

JAKARTA – Menteri Hukum dan HAM Yasonna H. Laoly menyampaikan Pancasila merupakan cara tepat bagi Indonesia dalam menjaga kerukunan antar-umat beragama. Hal itu disampaikan Yasonna saat menjadi Keynote Speaker dalam International Religious Freedom Summit, di Washington D.C., Amerika Serikat, Rabu 29 Juni 2022.

“Dalam menjaga keharmonisan di antara masyarakat yang beragam, itulah sebabnya para pendiri bangsa kita sepakat untuk memilih Pancasila sebagai dasar resmi dan falsafah Negara Indonesia.,” kata Yasonna, dalam keterangan yang diterima, Kamis (30/6/2022).

Dalam forum tersebut, Yasonna mengungkapkan bahwa Indonesia adalah rumah bagi sekitar 280 juta orang, menjadikannya negara terpadat keempat di dunia setelah Cina, India, dan Amerika Serikat, dengan lebih dari 300 kelompok etnis, 700 bahasa, serta budaya dan agama yang beragam.

Ketua Bidang Hukum dan Perundang-undangan DPP PDI Perjuangan itu melanjutkan, kebebasan beragama adalah hak yang tidak dapat dikurangi, yang tidak dapat dilanggar sebagai hak asasi manusia yang fundamental sebagaimana tercantum dalam Pasal 18 Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia.

“Menjamin persamaan sepenuhnya kebebasan beragama bagi seluruh warga negara Indonesia adalah prinsip dasar yang dilindungi oleh hukum dan dihargai oleh budaya sebagai pandangan hidup masyarakat Indonesia,” ungkap Yasonna.

Kemudian, Yasonna mengatakan bahwa radikalisme dan terorisme juga menjadi tantangan yang harus dihadapi. Oleh karena itu, Indonesia berupaya secara intensif untuk mencegah ekstremisme kekerasan di masyarakat dengan membentuk unit kontra-terorisme, yang bekerja dengan para pemimpin agama, tokoh masyarakat, serta bekerja sama dengan negara-negara lain di kawasan untuk mencegah terorisme dan radikalisme lintas batas.

“Indonesia telah menggalakkan Interfaith Dialogue di tingkat nasional dan internasional, sebagai forum pertukaran pandangan dan diskusi guna menciptakan pemahaman dan toleransi yang lebih baik terhadap agama dan kepercayaan yang berbeda,” ujar Yasonna yang juga Guru Besar Ilmu Kriminologi Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK) tersebut.

International Religious Freedom Summit merupakan pertemuan tahunan yang dihadiri para tokoh pemerintahan dan masyarakat madani dari berbagai negara untuk membahas tantangan dan peluang dalam mempromosikan kebebasan beragama secara global.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement