Selain mencari bentuk asli Arca Dwarapala, ekskavasi ini juga mencari adanya dugaan struktur bangunan tempat ibadah atau tempat suci lainnya. Pasalnya selama ini Arca Dwarapala dikaitkan dengan sosok yang menjaga jalan untuk menuju sebuah bangunan suci atau tempat suci, yang ada di sekitar arca.
BACA JUGA:Berkas Penyidikan Doni Salmanan Dilimpahkan ke Kejari Bandung
Tetapi Lutfi tidak bisa memastikan apakah bangunan ini berkaitan dengan Candi Singasari yang ada 300 meter sisi timur dari arca atau ada bangunan lainnya. Pasalnya dari catatan sejarah di sekitar wilayah Arca Dwarapala berada ada sebanyak 7 candi di awal abad 20.
"Konteks ini ini yang mau kita jawab, mengapa karena di sebelah timur sana ada candi, kemudian di deret arah Dusun Bungkuk juga dulu ada beberapa candi, yang sudah tinggal cerita itu, tapi dalam catatan Bloom dia mencatat di awal abad 20, masih ada 7 candi di sini tinggal satu itu," tuturnya.
"Pertanyaannya itu yang mau kita cari sepasang Dwarapala ini mengacu kepada deretan itu atau tempat lain. Ini yang menjadi PR kita di situ, makanya kita menyaksikan data sedetail mungkin," tambahnya.
Dari sanalah termasuk misteri peninggalan Arca Dwarapala bakal terjawab, termasuk kemungkinan adanya struktur bangunan yang ada di sekitar arca. Tak hanya itu, tim BPCB juga menelusuri keberadaan jalan yang diduga lebih lebar dari jalan yang saat ini ada.
"Kita gali sisi selatan arca sebelah utara untuk mencari tanah padat yang biasanya identik jalan. Yang di arca selatan timurnya kita nyari kalau ada struktur baru, makanya kita gali fokus di situ," paparnya.
BACA JUGA:Iko Uwais Upayakan Damai, Polisi : Kami Tidak Tahu Seperti Apa Komunikasi Mereka
Menariknya dari pantauan MPI, terdapat sebuah kain kafan yang terbungkus di sisi selatan Arca Dwarapala sebelah utara. Kain kafan itu berisikan tulang belulang yang diduga kuat menjadi bagian dari arca tersebut.
Penelusuran di lokasi tulang belulang itu menjadi bagian dari hewan yang ditanam dari bagian pembangunan arca. Namun adanya energi metafisika kuat membuat tak semua orang bisa membukanya.
(Nanda Aria)