JAKARTA - Virus Zika dan demam berdarah dengue (DBD) ternyata mampu mengubah aroma tubuh manusia dan tikus yang terinfeksi. Hal ini diungkap oleh penelitian yang dipublikasi oleh Cell.
 BACA JUGA:Menparekraf Bantu Pedagang Warung Kopi Tertua di Desa Sembungan Wonosobo
Perubahan aroma ini bahkan menarik perhatian nyamuk-nyamuk, yang kemudian menghisap darah dan membawa virus tersebut ke korban berikutnya.
Demam berdarah ini biasanya menyebar di daerah tropis, seperti Indonesia. Penyakit ini menyebabkan demam, bintik-bintik merah, dan nyeri yang menyakitkan yang bisa berakibat fatal.
Sedangkan, untuk virus Zika pada perempuan hamil dapat menyebabkan kecacatan pada bayi yang dilahirkan.
Namun, kebanyakan orang dewasa yang mengidap virus Zika memperlihatkan gejala ringan atau tanpa gejala dan biasanya bisa pulih hanya dalam waktu beberapa hari. Sebagaimana dilansir dari BBC.
 BACA JUGA:Bantah Pemotongan Gaji, ACT Sukabumi Kumpulkan Rp100 Juta Per Bulan dari Donatur Tetap
Para peneliti di sejumlah laboratorium China, termasuk Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit China di Universitas Tsinghua, Beijing, menemukan molekul bau pada tikus yang terinfeksi membuat mereka lebih rentan terhadap gigitan nyamuk.
Molekul yang paling menarik perhatian nyamuk adalah acetophenone. Molekul ini mengalami peningkatan pada manusia dan tikus yang terinfeksi DBD atau Zika. Hal ini telah diuji coba pada bagian tangan relawan.
Follow Berita Okezone di Google News