PARIS - Prancis mendesak Perdana Menteri (PM) baru Israel, Yair Lapid, pada Selasa (5/7/2022) untuk memulai kembali pembicaraan damai dengan Palestina. Namun Lapid mengecilkan prospek semacam itu, mengutip unsur-unsur kanan dalam pemerintahan sementaranya menjelang pemilihan pada November mendatang.
"Rakyat Israel beruntung memiliki Lapid sebagai perdana menteri,” terang Presiden Prancis Emmanuel Macron menjelang pertemuan antara kedua pemimpin di Paris.
Berbicara di depan kamera, Macron mengatakan "tidak ada alternatif" untuk dialog politik untuk meredakan ketegangan antara Israel dan Palestina.
Baca juga: Perundingan Nuklir, Israel Tekan Prancis agar Lebih Keras Hadapi Iran
"Saya tahu seberapa banyak Anda dapat menandai sejarah jika Anda meluncurkan kembali proses ini, yang telah rusak terlalu lama," lanjutnya, seraya menambahkan bahwa dia yakin Lapid "memiliki apa yang diperlukan" untuk berhasil.
Baca juga: Netanyahu Siap Kembali! Pemilu Kelima Israel Segera Digelar 1 November 2022
Lapid, seorang sekuler dan sentris, telah lama berpendapat bahwa memulai kembali pembicaraan tentang kenegaraan Palestina yang terhenti pada tahun 2014 akan baik untuk kebutuhan lama Israel. Tetapi, setelah mengambil alih jabatan perdana menteri dari mitra pemerintahan nasionalis Naftali Bennett tahun lalu, ia mewarisi koalisi yang mencakup kelompok yang menentang penyerahan tanah yang diduduki kepada Palestina.
“Kami berbicara tentang masalah Palestina, tetapi itu bukan bagian utama dari diskusi,” kata Lapid kepada wartawan dalam sebuah pengarahan setelah pertemuannya dengan Macron.
Baca Juga: Aksi Nyata 50 Tahun Hidupkan Inspirasi, Indomie Fasilitasi Perbaikan Sekolah untuk Negeri
Follow Berita Okezone di Google News