Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Duduki Kediaman Pejabat Tinggi, Massa di Sri Lanka Tolak Pergi Sampai Presiden dan PM Mundur

Rahman Asmardika , Jurnalis-Senin, 11 Juli 2022 |11:48 WIB
Duduki Kediaman Pejabat Tinggi, Massa di Sri Lanka Tolak Pergi Sampai Presiden dan PM Mundur
Massa mengepung gedung Sekretariat Presiden, memaksa Presiden Gotabaya Rajapaksa mundur, Kolombo, Sri Lanka, 9 Juli 2022. (Foto: Reuters)
A
A
A

KOLOMBO - Ratusan ribu demonstran Sri Lanka pada Minggu (10/7/2022) mengatakan mereka akan tetap menduduki kediaman resmi presiden dan perdana menteri di Kolombo hingga para pejabat tinggi ini meninggalkan kantor tersebut secara resmi.

Para demonstran telah menyerbu kedua tempat tinggal itu pada Sabtu (9/7/2022). Mereka membakar rumah Presiden Gotabaya Rajapaksa di tengah meningkatnya kemarahan publik atas krisis ekonomi selama berbulan-bulan.

Rajapaksa dan Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe setuju untuk mengundurkan diri. Rajapaksa mengatakan kepada pemimpin parlemen bahwa ia akan mundur pada 13 Juli untuk memastikan transisi kekuasaan yang mulus. Namun para demonstran menuntut agar ia segera mundur.

Presiden dan Perdana Menteri Telah Diamankan

Rajapaksa telah dibawa oleh pasukan keamanan ke lokasi yang aman dan dirahasiakan menjelang demonstrasi besar-besaran itu. Ia dinilai bersalah karena kemerosotan ekonomi yang luar biasa dan selama beberapa bulan ini mendapat tekanan publik untuk segera meletakkan jabatan.

Keputusan presiden untuk mengundurkan diri diumumkan setelah Perdana Menteri Wickremesinghe juga menawarkan untuk mundur dan memberi jalan bagi pemerintahan yang dijalankan oleh semua partai.

Krisis politik ini terus bergulir ketika Sri Lanka menghadapi kemarahan publik yang semakin meluas setelah ribuan orang berkumpul di Ibu Kota Kolombo untuk melangsungkan demonstrasi anti-pemerintah terbesar dalam beberapa bulan terakhir ini.

Demonstran Merangsek ke Istana

Sejumlah foto dan video di media sosial menunjukkan ratusan orang mengepung istana – yang menjadi kediaman Rajapaksa – sambil meneriakkan slogan-slogan, memadati koridor dan duduk-duduk di sejumlah ruangan, sementara lainnya terlihat berenang di kolam renang. Dengan gembira para demonstran memasuki kantor presiden sambil berteriak-teriak, “kalian pikir kalian bisa menghentikan kami, tapi inilah kami!”

Pihak berwenang telah mengerahkan hampir 20.000 personel pasukan menjelang demonstrasi itu dan memperkuat keamanan di luar kediaman presiden, tetapi mereka tidak dapat menahan amarah pengunjuk rasa yang menerobos barikade keamanan.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement