Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Gubernur Kalbar Curhat ke Jokowi soal Gula, Begini Keluhannya

Antara , Jurnalis-Kamis, 21 Juli 2022 |22:27 WIB
Gubernur Kalbar Curhat ke Jokowi soal Gula, Begini Keluhannya
Gubernur Kalbar Sutarmidji (Foto: Okezone)
A
A
A

PONTIANAK - Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) Sutarmidji mengaku sudah mencurahkan keluhannya kepada Presiden Joko Widodo soal potensi kelangkaan gula di Kalbar.

Hal tersebut dilakukan saat Jokowi melakukan kunjungan kerja ke Sintang, Kalimantan Barat beberapa waktu lalu. Sutarmidji meminta Jokowi untuk melonggarkan hubungan dagang dengan negara tetangga untuk pemenuhan kebutuhan pokok di Kalbar.

Sutarmidji menyebut di tengah krisis pangan yang menjadi perbincangan para pakar saat ini, Kalbar mampu surplus dalam hal produksi beras.

Hingga hari ini katahanan pangan Kalbar cukup baik hal karena Kalbar mampu meningkatkan produksi hasil pertanian. "Ketahanan pangan kita cukup baik, karena produksi beras kita bisa surplus," akunya.

"Beras sudah jarang menjadi penyumbang inflasi, itu artinya barang cukup tersedia," ucap Sutarmidji saat diwawancarai.

Meskipun ketahanan pangan Kalbar sangat baik hingga hari ini, Sutarmidji menyampaikan ada hal yang harus diwanti-wanti terkait kebutuhan pokok masyarakat lainnya. Khsusnya komoditi gula, selama ini Kalbar tergantung dengan pasokan daerah lain. Kalbar tak punya produksi gula sendiri. Sehingga sangat menggantungkan diri dengan pasokan daerah lain.

Selama ini gula di Kalbar dipasok dari Lampung. "Kalbar sangat tergantung dari pasokan luar Kalbar seperti Lampung dan produksi gula dalam negeri masih belum mencukupi sehingga Kalbar harus mencari sumber pasokan lain untuk gula," tambah Sutarmidji.

Kebutuhan gula Kalbar sebulan mencapai 10.288 ton atau 130 ribu ton pertahun dan semua dipasok dari luar Kalbar.

Ia menegaskan perlu adanya sumber pasokan lain untuk mencukupi kebutuhan gula di Kalbar. Jangan sampai kelangkaan gula terjadi lagi seperti tahun 2021 lalu sehingga harganya di Kalbar bisa mencapai diatas Rp20 ribu per kilogram.

"Saya berupaya untuk menjaga ketersediaan gula di Kalbar jangn sampai terjadi kelangkaan seperti tahun lalu yang buat harga menjadi tinggi"

"Untuk itu harus ada kelonggaran bagi Kalbar untuk menjalin hubungan dagang langsung dengan negara tetangga," ujar Sutarmidji.

Tak hanya gula, berbagai kebutuhan pokok lainnya harus dijamin ketersediaan nya jangan sampai terjadi kelangkaan.

Oleh karena itu, ia menilai adanya hubungan kerjasama Kalbar dengan negara tetangga sangat membantu guna menjamin ketersediaan bahan pangan lain selain beras, seperti gula.

"Jangan sudah langka seperti minyak goreng baru kalang kabut. Saya tidak mau ada kelangkaan kebutuhan sehari-hari untuk masyarakat," pungkasnya.

(Khafid Mardiyansyah)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement