Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Serangan Monyet Liar Amuk Warga, Polisi Jepang Siapkan Senjata Penenang

Susi Susanti , Jurnalis-Selasa, 26 Juli 2022 |13:02 WIB
Serangan Monyet Liar Amuk Warga, Polisi Jepang Siapkan Senjata Penenang
Polisi Jepang siapkan senjata penenang hadapi serangan monyet liar (Foto: BBC)
A
A
A

JEPANG - Polisi Jepang beralih ke senjata penenang dalam upaya untuk membendung gelombang serangan monyet liar yang telah meneror penduduk.

Dalam beberapa pekan terakhir, 42 orang dilaporkan terluka di kota Yamaguchi - termasuk anak-anak dan orang tua. Serangan itu disalahkan pada kera Jepang.

Meski sudah menjadi pemandangan umum di sebagian besar negara, namunn insiden seperti ini tidak biasa terjadi.

Baca juga:  Serang 20 Orang, Jepang Buru Monyet Liar karena Cakar dan Gigit Penduduk

"Jarang melihat serangan sebanyak ini dalam waktu singkat," kata seorang pejabat kota, yang menolak menyebutkan namanya.

"Awalnya hanya anak-anak dan wanita yang diserang. Baru-baru ini orang tua dan pria dewasa juga menjadi sasaran,” lanjutnya.

Baca juga: Serangan Monyet Liar Sandera Anak Anjing Selama 3 Hari

Upaya untuk menangkap hewan dengan jebakan berakhir dengan kegagalan dan patroli polisi yang dilaksanakan sejak serangan pertama pada awal Juli juga gagal mencegah aksi kera liar itu.

Pihak berwenang juga tidak yakin apakah serangan itu dilakukan oleh satu atau beberapa monyet nakal.

Media lokal melaporkan korban telah menderita banyak keluhan. Mulai dari goresan, kaki dan tangan yang digigit, hingga leher dan perut yang digigit.

Salah satu korban yakni gadis berusia empat tahun yang tergores selama pembobolan apartemen. Lalu kasus lainnya yaitu seekor monyet menerobos ruang kelas taman kanak-kanak.

Beberapa penduduk telah melaporkan beberapa serangan di rumah mereka ketika primata mendapatkan akses dengan menggeser pintu kasa atau masuk melalui jendela yang terbuka.

"Saya mendengar tangisan datang dari lantai dasar, jadi saya bergegas turun," ujar seorang ayah kepada pers Jepang.

"Lalu saya melihat seekor monyet membungkuk di atas anak saya,” lanjutnya.

Setelah spesies yang rentan, jumlah kera Jepang baru-baru ini meningkat. Mereka sekarang terdaftar oleh International Union for Conservation of Nature sebagai spesies "Least Concern".

Menurut penelitian dari Universitas Yamagata, pemeliharaan mereka telah "memicu konflik serius antara manusia dan kera." Penelitian ini juga menyalahkan masalah menurunnya jarak antara manusia dan kera.

Pergeseran sikap budaya terhadap kera, perubahan perilaku manusia dan perubahan lingkungan hutan dijadikan alasan yang mungkin membuat kera liar itu mengamuk.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement