Jakarta-Pertamina, melalui program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL), mendorong pelestarian warisan budaya yang menjadi kebanggaan Indonesia. Komitmen itu diwujudkan melalui dukungan bagi Sekolah Tari Cirebon, yang merupakan bagian dari Yayasan Belantara Budaya Indonesia (BBI) yang bergerak di bidang pendidikan, kesenian, dan kebudayaan.
Dukungan terhadap program-program pendidikan tidak hanya diberikan bagi kegiatan formal, melainkan juga diarahkan bagi kegiatan yang memberikan pendidikan karakter dan budi pekerti, salah satunya melalui pendidikan budaya.
“Pertamina berkomitmen untuk terus melestarikan warisan budaya Bangsa, kali ini melalui bantuan dana operasional untuk Sekolah Tari Cirebon. Ini sejalan dengan pilar prioritas TJSL Pertamina yang juga selaras dengan prioritas yang ditetapkan Kementerian BUMN, yaitu pilar pendidikan, lingkungan, dan pengembangan UMKM,” kata Fajriyah Usman, VP CSR & SMEPP Management Pertamina ketika menyaksikan penyerahan bantuandalam acara Millenials Gathering, pada Rabu, (27/7/2022).
Pendirian sekolah tari di Keraton Kasepuhan Cirebon digagas oleh Pertamina Internasional EP (PIEP), dengan semangat memperkenalkan kekayaan Nusantara hingga ke mancanegara. Kegiatan edukasi seni tari yang dilakukan secara gratis kepada anak-anak usia sekolah tersebut dimulai pada akhir 2018.
“Terima kasih atas dukungan Pertamina. Kami berharap bisa terus bergandengan tangan untuk tujuan pelestarian warisan budaya dan tradisi Indonesia,” kata Diah Kusumawardani Wijayanti, pendiri Yayasan Belantara Budaya Indonesia, yang kini menaungi 17 sekolah tari dan musik tradisional dengan 5.324 siswa.
Di sekolah-sekolah tari Belantara Budaya Indonesia, anak-anak belajar menari seminggu sekali setiap hari Sabtu. Setiap anak dapat menguasai satu tarian selama 2-3 bulan periode latihan.
Siswa-siswi BBI diharapkan bisa membangkitkan energi cinta budaya Indonesia sekaligus bisa menjadi mentor bagi teman-teman sebayanya. Selain itu, anak-anak juga berkesempatan menjadi penari profesional berbekal keahlian yang telah mereka asah sejak usia dini.