ZAMBIA – Lawrence dan Bianca Rudolph sama-sama menyukai perburuan besar. Pada akhir September 2016, pasangan itu melakukan perjalanan dari rumah mereka di Phoenix menuju ke negara Afrika selatan Zambia. Di sana Bianca bertekad untuk menambahkan macan tutul ke koleksi piala hewannya. Mereka membawa dua senjata untuk berburu yakni senapan Remington .375 dan senapan Browning 12-gauge.
Setelah membunuh hewan lain selama perjalanan dua minggu -- tapi bukan macan tutul -- Bianca tidak pernah berhasil pulang.
Jaksa federal dalam dokumen pengadilan mengatakan dia mengalami ledakan senapan fatal di kabin berburu mereka ketika fajar saat dia berkemas untuk kembali ke Phoenix,
Saat ini, sang suami Lawrence, 67, didakwa dengan pembunuhan asing dan penipuan surat dalam kematian istrinya selama 30 tahun. Afiliasi CNN KMGH melaporkan dia mengaku tidak bersalah, dan mengambil sikap dalam pembelaannya sendiri minggu ini di persidangannya di Denver.
Baca juga: Dampak Pemanasan Global, Ratusan Beruang Kutub Adaptasi Berburu Tanpa Es Laut
"Saya tidak membunuh istri saya. Saya tidak bisa membunuh istri saya. Saya tidak akan membunuh istri saya," katanya kepada juri.
Dikutip dokumen pengadilan, Lawrence mengatakan kepada penyelidik bahwa dia mendengar tembakan itu ketika dia berada di kamar mandi dan percaya bahwa senapan itu secara tidak sengaja meledak ketika dia memasukkannya ke dalam kotak.
Baca juga: Berburu di Hutan, Pria Ini Tertembak Senapannya Sendiri
Dia pun menemukan sang istri berdarah di lantai kabin mereka di Taman Nasional Kafue.
Tetapi jaksa federal menuduh Lawrence membunuh istrinya demi uang asuransi dan untuk hidup bersama pacarnya.