IDLIB – Para pengamat mengatakan pembunuhan pemimpin Al Qaeda Ayman al-Zawahiri dalam serangan Amerika Serikat (AS) di Afghanistan kemungkinan akan berdampak kecil pada afiliasi kelompok teror itu di Suriah yang dilanda perang.
Diketahui, Presiden AS Joe Biden, Senin (1/8/2022) mengumumkan Al-Zawahiri tewas pada akhir pekan dalam serangan rudal AS di Kabul di Afghanistan.
Di Suriah, di mana Al Qaeda mendukung beberapa kelompok militan selama konflik yang berlangsung satu dekade di negara itu, beberapa pemimpin telah menyampaikan reaksi mereka secara terbuka atas kematian al-Zawahiri.
Baca juga:Â Ini Cara AS Bunuh Pemimpin Al Qaeda Ayman al-Zawahiri, Berkat Kegigihan dan Kesabaran Agen CIA
Abu Abdullah al-Shami, seorang pemimpin senior kelompok Hayat Tahrir al-Sham (HTS), menyampaikan sebuah catatan di ruang obrolan online Telegram pada hari Selasa (2/8/2022), memuji kematian al-Zawahiri.
Baca juga:Â Ini Sosok Pemimpin Al Qaeda yang Tewas Dibunuh AS, Miliki Ikatan 'Arab Afghanistan' dengan Osama bin Laden
HTS, sebelumnya dikenal sebagai Front al-Nusra, adalah kelompok Islamis kuat yang menguasai sebagian besar provinsi Idlib di barat laut Suriah. Kelompok yang oleh AS ditetapkan sebagai organisasi teroris itu, adalah afiliasi utama Al Qaeda di Suriah sampai 2018 ketika Front al-Nusra secara resmi memutuskan hubungan dengan Al Qaeda.
Meskipun memutuskan hubungan semacam itu, para ahli mengatakan kelompok militan Suriah itu, mempertahankan ideologi yang diilhami Al Qaeda.
Follow Berita Okezone di Google News