LONDON - Fosil dinosaurus yang ditemukan di Maroko telah memicu spekulasi bahwa keberadaan Monster Loch Ness yang terkenal di Skotlandia bisa jadi "masuk akal."
Para ahli di University of Bath di Inggris baru-baru ini menemukan sisa-sisa fosil plesiosaurus di sistem sungai berusia 100 juta tahun di Gurun Sahara Maroko. Penemuan ini menunjukkan bahwa makhluk berleher panjang, yang sebelumnya dianggap berbasis laut, dapat hidup di air tawar.
BACA JUGA: Berita Kemunculan Monster Loch Ness Menghebohkan Dunia
Para pengamat telah lama berspekulasi bahwa Loch Ness, makhluk mitos, yang dijuluki "Nessie", mungkin terkait dengan plesiosaurus, mengingat cerita dan gambar kasarnya menunjukkan bahwa ia memiliki sirip, leher panjang, dan kepala kecil.
Namun, hingga saat ini, teori tentatif tersebut telah ditepis karena keyakinan bahwa plesiosaurus hanya hidup di air asin. Namun, penemuan di Maroko menunjukkan bahwa bisa keyakinan itu tidak sepenuhnya benar.
“Kami tidak benar-benar tahu mengapa plesiosaurus ada di air tawar. Agak kontroversial, tapi siapa bilang karena kami ahli paleontologi selalu menyebut mereka 'reptil laut', mereka harus hidup di laut? Banyak garis keturunan laut menyerbu air tawar,” kata Dr Nick Longrich, yang ikut menulis makalah tentang penemuan itu kepada The Telegraph.
BACA JUGA: Benarkah Monster Loch Ness Makhluk yang Nyata?
Rekan penulis Longrich, Dave Martill, profesor paleobiologi di University of Bath, mengatakan: "Yang mengherankan saya adalah bahwa sungai Maroko kuno berisi begitu banyak karnivora yang hidup berdampingan satu sama lain."