NEW YORK – Perusahaan bedak Johnson & Johnson (J&J) mengumumkan akan menghentikan penjualan secara global pada 2023. Hal tersebut disampaikan perusahaan setelah lebih dari dua tahun mengakhiri penjualan produk di Amerika Serikat (AS).
"Sebagai bagian dari penilaian portofolio di seluruh dunia, kami telah membuat keputusan komersial untuk beralih ke portofolio bedak bayi berbasis tepung jagung," kata pihak J&J dilansir CNA.
Diketahui, perusahaan bedak terkenal ini memang tengah menghadapi puluhan ribuan tuntutan dari konsumen atas tuduhan kandungan asbes dalam produk bedak mereka. Produk yang mereka jual disebut-sebut telah memicu kanker di banyak orang. Mereka pun harus menghadapi ribuan tuntutan hukum di bidang keselamatan konsumen.
Baca juga:Â Penjualan Bedak Bayi Johnson & Johnson Bakal Distop di 2023Â Â
Sebelumnya pada 2020, perusahaan ini sempat mengumumkan bahwa mereka akan berhenti menjual bedak bayi di AS dan Kanada karena permintaan telah turun. Mereka mengklaim penurunan ini karena misinformasi terkait keamanan produk itu.
Baca juga:Â Buntut Kasus Bedak Bayi, Johnson & Johnson Ajukan Bangkrut!
Perusahaan itu menghadapi sekitar 38.000 tuntutan hukum dari konsumen dan para penyintas mereka. Tuntutan ini mengklaim produk bedaknya menyebabkan kanker karena kontaminasi asbes dan karsinogen.
Baca Juga: BuddyKu Festival, Generasi Muda Wajib Hadir
Follow Berita Okezone di Google News