"Sejarah tidak akan pernah memaafkannya,” lanjutnya.
Pemimpin partai oposisi utama Uni Demokratik Kristen (CDU) Jerman, Friedrich Merz, mentweet bahwa konferensi pers itu "tidak dapat dipercaya" dan bahwa Scholz "seharusnya segera menentang Presiden Palestina dengan tegas dan memintanya untuk pergi".
"Pemimpin PLO akan mendapat simpati jika dia meminta maaf atas serangan teroris terhadap atlet Israel di Olimpiade Munich 1972. Menuduh Israel melakukan '50 Holocausts' adalah pidato paling menjijikkan yang pernah terdengar di Jerman. Tempat kanselir,” ujar mantan pemimpin CDU Armin Laschet.
Kepala Pusat Peringatan Holocaust Yad Vashem Israel, Dani Dayan, menyebut pernyataan Abbas "tercela" dan "mengerikan", dan meminta pemerintah Jerman untuk "menanggapi dengan tepat perilaku tak termaafkan yang dilakukan di dalam Kanselir Federal".
Di sisi lain, kantor berita resmi Palestina Wafa melaporkan, Kantor Abbas kemudian mengeluarkan pernyataan "menekankan bahwa jawabannya tidak dimaksudkan untuk menyangkal singularitas Holocaust yang terjadi pada abad terakhir, dan mengutuknya dengan keras.”
(Susi Susanti)