"Saya menunjukkan reaksi saya dengan menulis artikel ... Tapi mengapa Gulsen ditangkap? Apa tujuannya di sini?,” tambahnya.
Namun, orang lain di media sosial memuji penangkapan itu karena "memberikan contoh yang baik tentang apa yang akan terjadi pada mereka yang melewati batas".
"Menyebut seseorang dari sekolah, klub sepak bola, atau etnis sebagai 'cabul' adalah kejahatan rasial," kata kolumnis Fuat Ugur.
Sementara itu, surat kabar pro-pemerintah Yeni Safak memuat tajuk utama dengan judul "Badut itu melewati batas."
Terkait hal ini, para kritikus mengatakan penangkapan itu merupakan upaya Presiden Recep Tayyip Erdogan untuk mengkonsolidasikan dukungan menjelang pemilihan tahun depan.
Seperti diketahui, Presiden Erdogan, yang Partai AK-nya pertama kali berkuasa sekitar 20 tahun lalu, belajar di salah satu sekolah agama Imam Hatip pertama di negara itu yang didirikan oleh negara untuk mendidik para pemuda menjadi imam dan khatib. Banyak orang lain di pemerintahan juga masuk ke sekolah tersebut.
(Susi Susanti)