Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Papuan Champion: Dari Papua untuk Indonesia

Agustina Wulandari , Jurnalis-Selasa, 30 Agustus 2022 |12:51 WIB
Papuan Champion: Dari Papua untuk Indonesia
Direktur Informasi dan Komunikasi Politik, Hukum, dan Keamanan Kemenkominfo Bambang Gunawan dalam diskusi publik Papuan Champion. (Foto: okezone.com/TV Solo)
A
A
A

MALANG - Kemenkominfo RI, melalui Direktorat Informasi dan Komunikasi Politik, Hukum, dan Keamanan menyelenggarakan kegiatan Diskusi Publik bertajuk “Papuan Champion: Dari Papua untuk Indonesia” di Universitas Merdeka Malang (UNMER), Kota Malang, Jawa Timur pada Kamis (25/08).

Dalam diskusi yang dihadiri 200 mahasiswa tersebut menghadirkan dua pembicara, di antaranya Staf Khusus Presiden Republik Indonesia Bidang Pendidikan, Inovasi dan Daerah Terluar Billy Mambrasar, kemudian Wakil Rektor I Universitas Merdeka Malang ( UNMER) Dr. Sukardi, M.Si.

Melalui Diskusi Publik ini Direktorat Informasi dan Komunikasi Politik, Hukum, dan Keamanan, Kemenkominfo RI ingin berkontribusi sebagai mana Pemerintah tengah menyusun Rencana Induk Percepatan Pembangunan Papua dengan visi pembangunan tahun 2041 sebagai upaya mewujudkan ‘Papua yang Mandiri, Adil, dan Sejahtera’.

Selain itu juga, Kementerian Kominfo bertanggung jawab untuk meningkatkan pengelolaan informasi dan komunikasi publik yang terpadu, inovatif, intensif, dan berkeadilan terkait percepatan pembangunan kesejahteraan di Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat.

Direktur Informasi dan Komunikasi Politik, Hukum dan Keamanan Kemenkominfo RI Bambang Gunawan dalam sambutannya mengatakan, kebijakan strategis Presiden Joko Widodo juga ditunjukkan secara khusus kepada masyarakat Papua atau yang dikenal sebagai Kebijakan Percepatan Pembangunan Kesejahteraan di Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat.

Sebagai contoh, revisi Undang-undang Otonomi Khusus Papua menjadi prioritas, kunjungan Presiden ke Bumi Cendrawasih pun dilakukan belasan kali dalam dua periode kepemimpinannya. Bahkan, pemekaran wilayah atau pembentukan daerah otonom baru terjadi di sana, dari dua provinsi kini telah menjadi lima provinsi baru.

Tentu harapannya adalah percepatan pembangunan kesejahteraan semakin berdampak langsung kepada orang asli Papua.

"Untuk itulah, pada kesempatan yang membahagiakan ini, kita ingin menggali pengalaman bagaimana saudara-saudari kita dari Tanah Papua, mendapatkan manfaat yang sebesar-besarnya dari Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan istilah yang kita kenal sebagai Papuan Champion atau juara-juara dari Papua," ucapnya saat menghadiri Diskusi Publik "Papuan Champion: Dari Papua Untuk Indonesia" di UNMER Kamis (25/08).

Melalui diskusi publik yang manarik perhatian peserta mahasiswa dipandu oleh Moderator dari mahasiswa FISIP Universitas Merdeka Malang Raimundus Emilianus Laga, pada sambutan oleh Rektor Universitas Merdeka Malang Prof. Dr. Anwar Sanusi, S.E, M.Si bahwa Tema ini sangat menarik sebagai dukungan, kaum intelektual terhadap upaya pemerintah Republik Indonesia untuk memperluas pembangunan di berbagai daerah terutama di luar Pulau Jawa.

Percepatan pembangunan di berbagai daerah khususnya Papua dan Papua Barat juga patut kita apresiasi. Mengingat, dalam kurun waktu yang relatif panjang, saudara-saudara kita di Papua dan Papua Barat belum tersentuh pembangunan yang berkesinambungan.

Lebih lanjut dalam sambutannya tersebut, pihaknya menyoroti banyak potensi yang tumbuh di Papua, baik sumber daya alam yang melimpah, keindahan lanskap dan budaya, sumber daya manusia yang tangguh, ramah dan bermartabat dan berbagai kekayaan lain, yang telah memberikan kontribusi yang luar biasa bagi kemajuan Republik Indonesia.

Sejarah panjang ke-Indonesia-an di wilayah Papua adalah dinamika berkebangsaan, yang patut menjadi perhatian sebagai insan akademik, untuk merumuskan kebijakan afirmatif dan komunikasi yang efektif untuk mengatasi proses ekses pembangunan yang bisa merugikan masyarakat papua dan papua barat, serta merugikan kehidupan kita dalam berbangsa.

"Pada forum seperti yang dilaksanakan ini sangat baik untuk membuka dialog akademik, sebagai bentuk sumbangsih para mahasiswa untuk kemajuan bangsa kita," ujarnya dalam sambutan Diskusi Publik yang diadakan Kemenkominfo RI.

Merujuk pada tema Diskusi Publik Papuan Champion: Dari Papua untuk Indonesia, Staf Khusus Presiden RI, Bidang Pendidikan, Inovasi dan Daerah Billy Mambrasar, salah satu hal yang menarik dari materi pemaparannya mengenai konsep Co-Creation, di mana konsep ini dimaksudkan orang-orang yang menjadi penggerak secara lokal di tingkat provinsi, tingkat kabupaten, tingkat desa mereka adalah anak-anak Papua sendiri yang menggerakan pembangunan.

Munculnya Co-Creation itu sendiri banyak yang beranggapan bahwa Pemerintah kurang memberikan perhatian dalam hal pembangunan, oleh karenanya diubah menjadi membangun bersama yaitu kebersamaan antara pemerintah dan masyarakat untuk dapat terlibat dalam membangun bersama.

"Jadi Co-Creation artinya menciptakan bersama memberikan panggung yang sejajar dan setara kepada seluruh manusia untuk terlibat membangun negaranya," tutur Billy.

Sementara itu, Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Inovasi Universitas Merdeka Malang, Dr. Sukardi, M.Si memaparkan, Papua merupakan salah satu bagian dari Fondasi Soko Guru Bangsa Indonesia, hal ini diketahui ada pejuang-pejuang dari Papua, kemudian proses-proses sejarah yang panjang pembentukan Papua, sehingga Integrasi dengan NKRI tidak bisa dipisahkan.

Ia juga menyinggung soal prestasi mahasiswa asal Papua di UNMER, menurutnya prestasi yang diraih dalam akademik tidak kalah bagusnya dengan mahasiswa yang lain.

"Saya menyaksikan sendiri bahwa prestasi mahasiswa kita (UNMER) tidak kalah bagusnya. Saya terus terang setiap tahun tiap semester mengantarkan adik-adik Papua menjadi bimbingan saya dan mengantarkan mereka ke Jenjang S2 bahkan S3," ucapnya.

Di dalam konteks Papua, dirinya menekankan tidak bisa sendirian, pasalnya sangat penting memberdayakan potensi-potensi akademik oleh mahasiswa Papua untuk pulang dan membangun daerahnya.

"Jadi kita harus memberdayakan temen-teman dari Papua, mereka yang memiliki prestasi dan pendidikan di sini, lebih baik jangan tinggal di Jawa, jangan pula di Jakarta, pulanglah ke daerah ikut bersama membangun Papua. Di samping itu sudah ada kebijakan-kebijakan Pemerintah yang secara khusus juga mendorong penduduk Papua untuk bisa menjadi pengelola di daerahnya sendiri," katanya.

(Agustina Wulandari )

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement