KABUL - Pejabat tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk urusan kemanusiaan, pada Senin (29/8/2022), menyampaikan informasi terkini tentang situasi ekonomi dan kemanusiaan di Afghanistan kepada Dewan Keamanan PBB.
Wakil Sekretaris Jenderal PBB Urusan Kemanusiaan, Martin Griffiths, mengatakan “hampir 19 juta orang di Afghanistan menghadapi kelangkaan pangan yang akut, termasuk enam juta orang yang berisiko mengalami kelaparan parah.” Ia menegaskan bahwa, “tanpa layanan khusus, anak-anak ini (yang berada dalam situasi tersebut) akan tewas.”
Baca juga: Taliban Tuduh Pakistan Izinkan AS Lakukan Serangan Drone ke Afghanistan
Dikutip VOA, Griffiths menyampaikan laporan tersebut satu hari menjelang peringatan satu tahun penarikan mundur pasukan Amerika Serikat (AS) dari Afghanistan.
Baca juga: Survei PBB: Penanaman Ganja di Afghanistan Melonjak 37%
Ia kemudian mengatakan “krisis demi krisis yang datang tanpa henti” termasuk musim kering selama tiga tahun, gempa berkekuatan 5,9 dan banjir bandang dahsyat yang melanda Afghanistan semakin mempersulit situasi yang sebelumnya sudah buruk, terutama bagi orang-orang yang tinggal di daerah dengan intensitas tinggi.
Menurut dia, gabungan krisis tersebut, menyulitkan untuk “memahami angka-angka (warga Afghanistan yang terdampak) ini.
(Susi Susanti)