MOSKOW — Kantor berita Rusia melaporkan bahwa mantan Presiden Uni Soviet Mikhail Gorbachev, yang berkuasa sejak 15 Maret 1990 – 25 Desember 1991, meninggal dunia pada usia 91 tahun.
Mikhail Gorbachev, yang berkuasa menjelang runtuhnya Uni Soviet mendapatkan Hadiah Nobel Perdamaian dan juga permusuhan abadi dari jutaan warga Rusia. Pasalnya, tokoh Partai Komunis Uni Soviet ini berhasil mencegah perang nuklir di era Perang Dingin, namun di sisi lain menyebabkan penderitaan bagi rakyat Rusia yang terdampak dari runtuhnya negara terbesar di dunia itu.
BACA JUGA:DPR: Kenaikan Harga BBM Maksimal 30% atau Rp10.000/Liter
Dilansir dari VOA, Rumah Sakit Klinik Pusat di pinggiran Moskow mengatakan kepada kantor berita negara Tass bahwa Gorbachev meninggal hari Selasa (30/8/2022) malam waktu setempat, "setelah menderita penyakit yang serius dan berkepanjangan." Kantor Gorbachev sebelumnya mengatakan, Gorbachev sedang menjalani perawatan di rumah sakit tersebut.
Lahir di sudut pedesaan Rusia pada 2 Maret 1931, kurang dari 15 tahun setelah Revolusi Bolshevik, dari orang tua yang berasal dari keluarga petani, Gorbachev menjadi salah satu tokoh paling berpengaruh di abad ke-20. Ia menerima berbagai penghargaan global atas perannya dalam mengurangi ancaman kiamat nuklir dan dalam membebaskan jutaan warga dari penindasan rezim Soviet di negaranya dan sekitarnya.
Ini adalah paradoks kepemimpinan Gorbachev: "dicintai dan dibenci", setelah sebuah proses yang dia jalankan, di mana hasil akhirnya hanya diramalkan oleh sedikit orang. Presiden Rusia Vladimir Putin, yang naik ke tampuk kekuasaan kurang dari satu dekade setelah Gorbachev mengundurkan diri yang masih berkuasa di Kremlin hingga saat ini, pernah menyebut hasil kepemimpinannya sebagai “bencana geopolitik terbesar” abad ke-20.