Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Tradisi Unik Perempuan Myanmar, Menato Wajah Agar Tak Diculik Raja Burma

Tim Okezone , Jurnalis-Kamis, 01 September 2022 |05:00 WIB
Tradisi Unik Perempuan Myanmar, Menato Wajah Agar Tak Diculik Raja Burma
Ilustrasi/ Doc: BBC
A
A
A

JAKARTA - Legenda Chin menceritakan bahwa ketika seorang raja Burma pergi ke pegunungan ini, dia begitu terkesan oleh kecantikan seorang perempuan hingga dia menculiknya untuk dijadikan pengantin.

Karena itu, orang-orang Chin mulai menato putri mereka untuk memastikan mereka tidak akan dibawa pergi.

 BACA JUGA:Jelang Harga BBM Naik, Pengendara Berebut Isi BBM di SPBU

Dongeng Chin lainnya mengatakan bahwa tato dilakukan untuk kecantikan, dan mungkin lebih masuk akal, untuk membedakan suku-suku yang berbeda jika salah satunya diculik oleh yang lain.

Penjelasan lain mungkin berkaitan dengan agama. Sejak zaman penjajahan Inggris, banyak minoritas Chin telah beralih ke agama Kristen atau menerima agama itu namun tetap menjalankan keyakinan animisme.

Beberapa perempuan Chin ingat diajar oleh pendeta lokal mereka bahwa hanya mereka yang memiliki tato akan dianggap cocok untuk pergi ke surga.

Dilansir dari BBC, pemerintah sosialis Birma melarang praktik tato wajah ini sekitar tahun 1960an sebagai bagian dari program untuk menghapuskan tradisi lama dan membawa modernisasi ke Birma.

Di sisi lain, misionari yang ditugaskan di Chin juga menyebut tato wajah sebagai praktik barbar.

Perempuan-perempuan ini menjadi generasi terakhir yang mempraktekkan tato wajah, jika mereka meninggal, satu bab dari sejarah Chin bakal beralih ke buku teks.

Perbedaan motif tato enam suku Chin

Perempuan dari suku M'uun, adalah yang paling mudah dikenali, dengan tanda huruf P atau D besar tertera di wajah mereka dan simbol huruf Y di jidat mereka.

Perempuan dari suku M'kaan, memiliki pola garis tato di jidat dan pipi mereka. Suku Yin Du dan Dai memiliki tato garis vertikal panjang di seluruh wajah, termasuk di kelopak mata; mirip dengan tato wajah suku Nga Yah dengan titik dan garisnya.

Suku Uppriu, salah satu yang paling sulit untuk dikenali, mentato seluruh wajahnya dengan titik-titik, sehingga wajah mereka tampak lebih hitam karena dipenuhi oleh bintik-bintik tato.

Tato dibuat menggunakan daun, pucuk rumput, dan jelaga. Daun memberi warna, jelaga bertindak sebagai desinfektan dan tunas rumput ditambahkan di ujungnya, berfungsi sebagai perban dan penutup penyembuhan alami. Ramuan ini diaplikasikan pada wajah menggunakan duri tajam, yang menusuk kulit untuk menciptakan pola.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement