MOSKOW – Rusia telah meluncurkan latihan militer internasional di wilayah Timur Jauh, yang diikuti negara-negara termasuk India dan China. Amerika Serikat (AS) telah menyuarakan keprihatinan atas kemampuan Moskow untuk membuat negara lain berpartisipasi dalam latihan tersebut.
Upacara pembukaan latihan strategis Vostok 2022 berlangsung di sebuah jangkauan militer di Wilayah Primorsky Rusia pada Rabu (31/8/2022), demikian dilaporkan Kementerian Pertahanan sebagaimana dilansir RT.
BACA JUGA: China Bersumpah Dukung Rusia, Picu Kemarahan AS
Rusia mengadakan latihan jenis ini setiap tahun, dengan distrik militer negara itu bergilir setiap tahun menjadi tuan rumah. Tahun ini, Distrik Militer Timur menyambut 13 negara asing yang menerima undangan Rusia untuk mengirimkan pasukan atau pengamat militer.
Wakil Menteri Pertahanan Rusia Yunus-Bek Yevkurov, yang mewakili negara tuan rumah pada upacara tersebut, mengatakan partisipasi yang luas dan skala latihan membuatnya luar biasa dan menunjukkan “peningkatan peran dan pentingnya pelatihan bersama angkatan bersenjata”.
Pemimpin delegasi lain menekankan dalam pidato mereka bahwa acara tersebut bersifat sangat defensif.
Rekaman dari lokasi latihan menunjukkan tentara dari negara-negara yang berpartisipasi berbaris saat band militer bermain.
BACA JUGA: Ogah Peduli Ancaman Barat, India Tetap Beli Minyak ke Rusia
Daftar negara asing tersebut antara lain Azerbaijan, Aljazair, Armenia, Belarusia, China, India, Kazakhstan, Kirgistan, Laos, Mongolia, Nikaragua, Suriah, dan Tajikistan. Sembilan dari mereka mengirim pasukan untuk berpartisipasi dalam bagian manuver latihan.
Vostok 2022 mencakup latihan perang untuk perwira staf dan latihan lapangan untuk pasukan, serta pelatihan angkatan laut dan udara. Menurut Kementerian Pertahanan Rusia, lebih dari 50.000 tentara dan perwira dan lebih dari 5.000 peralatan militer berat, termasuk sekira 140 pesawat dan 60 kapal angkatan laut, akan ambil bagian dalam latihan selama seminggu, yang dimulai pada Kamis (1/9/2022).
AS telah menyatakan keprihatinan atas peristiwa tersebut. Selama pengarahan harian pada Selasa, (30/8/2022) Sekretaris Pers Gedung Putih Karine Jean-Pierre mengatakan Washington memiliki keraguan tentang “negara mana pun yang melakukan latihan dengan Rusia sementara Rusia mengobarkan perang brutal yang tidak beralasan melawan Ukraina”. Ketika ditekan, dia menolak untuk mengatakan apakah AS akan menjatuhkan aksi balasan terhadap para partisipan, terutama India, karena mengirim pasukannya ke Rusia.
(Rahman Asmardika)