BEIJING - Presiden China Xi Jinping pada Rabu (15/6/2022) meyakinkan Presiden Rusia Vladimir Putin tentang dukungan China pada "kedaulatan dan keamanan" Rusia. Hal ini membuat Washington, Amerika Serikat (AS) memperingatkan Beijing bahwa itu berisiko berakhir "di sisi sejarah yang salah".
China telah menolak untuk mengutuk serangan militer besar-besaran Moskow di Ukraina dan telah dituduh memberikan perlindungan diplomatik untuk Rusia dengan mengecam sanksi Barat dan penjualan senjata ke Kyiv.
Penyiar negara CCTV melaporkan Xi mengatakan selama panggilan dengan Putin, jika China bersedia untuk terus menawarkan dukungan timbal balik (kepada Rusia) pada isu-isu mengenai kepentingan inti dan keprihatinan utama seperti kedaulatan dan keamanan.
Itu adalah panggilan telepon kedua yang dilaporkan antara kedua pemimpin sejak Putin melancarkan invasi ke Ukraina pada 24 Februari lalu.
Menurut CCTV, Xi memuji "momentum pembangunan yang baik" dalam hubungan bilateral sejak awal tahun "dalam menghadapi gejolak dan perubahan global".
Dalam kesempatan itu, Xi mengatakan Beijing bersedia mengintensifkan koordinasi strategis antara kedua negara.
Kremlin mengatakan kedua pemimpin telah sepakat untuk meningkatkan kerja sama ekonomi dalam menghadapi sanksi Barat yang melanggar hukum.