Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Mitos Lemuria, Benua Tempat Kelahiran Manusia yang Hilang di Samudra Hindia

Adinda Tasya Mutiara , Jurnalis-Senin, 05 September 2022 |18:05 WIB
Mitos Lemuria, Benua Tempat Kelahiran Manusia yang Hilang di Samudra Hindia
Ilustrasi. (Foto: DTNext)
A
A
A

JAKARTA – Di zaman modern ini kemajuan teknologi sudah berkembang dengan cepat, namun masih banyak misteri dunia yang menimbulkan pertanyaan bagi banyak orang. Salah satunya adalah misteri tentang keberadaan Lemuria, benua yang tenggelam di bawah Samudra Hindia.

BACA JUGA: Arkeolog Ungkap Misteri Benua yang Hilang

Kabarnya, benua yang telah lama hilang itu menjadi rumah bagi spesies humanoid berukuran raksasa, spesies yang sebenarnya sudah punah dari ribuan tahun lalu.

Teori ini pertama kali muncul pada 1864 oleh ahli zoologi Inggris, Philip Scalter dalam sebuah makalahnya berjudul “The Mammals of Madagascar”, yang terbit dalam Quarterly Journal of Science.

Scalter, yang sedang mencari penjelasan sebuah fenomena biogeografi, yang berkaitan dengan distribusi geografi spesies berbeda di seluruh dunia dari waktu ke waktu, mengajukan teori tentang Lemuria. Sang ahli mengklaim Lemuria, adalah benua yang menjadi jembatan darat kuno, yang menghubungkan Madagaskar, Autralia, dan ujung selatan India.

BACA JUGA: Kisah Pelaut Belanda Bertolak dari Jakarta untuk Mencari Benua yang Hilang

Dia mengusulkan bahwa Madagaskar dan India pasti terhubung sebagai bagian dari benua yang sangat besar. Scalter secara tepat menduga keberadaan Mauritia, sebuah benua mikro yang terbukti tenggelam, yang menghubungkan kedua negara itu 70 juta tahun yang lalu sebelum terpisah dan tenggelam.

Mauritia baru ditemukan para ahli pada 2017.

Scalter mengatakan bahwa benua yang hilang itu seharusnya disebut sebagai Lemuria, dinamakan menurut hewan lemur. Pada 1870, Scalter menulis dalam sebuah buku tentang Lemuria, yang dia percayai sebagai rumah pertama manusia.

“Kemungkinan benua itu adalah rumah purba atau ‘surga’ di sini. Lemuria sebuah benua tropis yang saat ini terletak di bawah permukaan Samudra Hindia, bekas keberadaan tersier yang tampaknya sangat mungkin dari banyak fakta dalam geografi hewan dan nabati,” tulis Scalter dalam bukunya, dikutip dari The Vintage News.

Sementara itu, teori Scalter pun berkembang pesat dan sangat popular di kalangan okultis zaman Victoria. Salah satu okultis tersebut adalah Helena Blavatsky, pendiri gerakan Teosofi. Blavatsky pun meyakinkan kepada penganut agamanya bahwa Lemuria sebagai benua yang hilang adalah tempat kelahiran umat manusia.

Penggambaran Lemurian pada film Aquaman.

Dirinya mengatakan jika leluruh manusia di sana bernama Lemurians, sebuah masyarakat mistis dari mahkluk yang di hidup di surga bumi. Dalam bukunya tahun 1888, “The Secret Doctrine”, Blavatsky mengusulkan bahwa Lemurians adalah salah satu dari tujuh “ras akar” kuno umat manusia.

Lemurians sendiri diyakini olehnya sebagai hermafrodit setinggi 15 kaki (sekira 4,5 meter) dengan empat lengan yang berlari liar bersama dinosaurus. Sampai saat ini, masih ada beberapa orang yang percaya bahwa orang Lemurian masih hidup di zaman ini.

Selain itu, Lemuria dipercaya sebagai sesuatu yang penting bagi masyakarat Tamil karena benua itu menjadi tanda legitimasi keberadaan Kumari Kandam, sebuah tempat lahirnya peradaban, rumah bagi 48 pemukiman bangsa Tamil Kuno.

Meski kredibilitas ilmiah Lemuria sudah memudar sejak lama, namun teori itu tetap muncul dalam imajinasi populer kontemporer. Dalam komik Aquaman, Lemurians yang menguasai tanah bagian dari tujuh kerajaan dalam serial tersebut.

Teori benua yang hilang ini sebenarnya sangat menghebohkan publik pada masanya. Di mana sang ahli, Scalter menyarankan keberadaan formasi geologi kuno sebelum ada yang mengetahui tentang pergeseran benua dan tektonik lempeng.

Namun sayangnya, sebab munculnya konsep pergeseran benua dan tektonik lempeng seiring perkembangan zaman. Pendapat Scalter tentang Lemuria ‘benua yang tenggelam’ tidak dapat lagi dipertahankan. Tetapi beberapa orang masih mempercayai bahwa Lemuria adalah benua yang sebenarnya ada di masa lampau.

(Rahman Asmardika)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement