Setelah pergi dari kehidupan lamanya untuk membesarkan keempat anaknya, Tam dan suaminya menyewa rumah di dekat kawasan industri sebagai persinggahannya sementara.
Setelah beberapa minggu bertahan di rumah yang mereka sewa akibat menunggak uang sewa VND800.000 (sekira Rp500 ribu) per bulan, keduanya diusir oleh pemiliknya. Kemudian mereka memulai aktifitas dengan segalanya dilakukan di pinggir jalan dari mulai makan, tidur hingga mencari nafkah.
Suatu hari Tam bertemu dengan saudara kandungnya yang tidak mau mengenali dirinya dan merasa malu bertemu dengannya. Di sisi lain ketika Tam bertemu dengan orang lain yang tidak ia kenal, mereka merasa kasihan kepadanya dan anak-anaknya. Bahkan mereka rela memberikan sedikit rezekinya kepadanya.
Dia membawa anak-anaknya memungut botol untuk mencari nafkah. Ini dia lakukan karena tidak tega meninggalkan mereka di rumah.
Dari mengumpulkan botol Tam memiliki penghasilan setiap harinya dari mulai puluh hingga ratusan ribu. Jika mereka beruntung bertemu dengan orang baik, penghasilan itu akan sedikit bertambah, cukup untuk bersantai untuk sisa hari itu.