Meski mengalami kesulitan, anak-anak Tam sangat penurut dan pengertian. Mereka bisa membantu sang ibu untuk menyambung hidup, membuatnya sangat bangga.
Tam tidak segan-segan menyombong mengenai keluarga dari pihak suaminya yang ia anggap sangat sayang dengan menantu dan cucunya. Dirinya berusaha tegar walaupun setiap kata yang terlontarkan memiliki makna sedih yang ia tutupi. Tam selalu meyakini jika ini adalah ujian bagi hidupnya yang begitu pahit, membuatnya selalu berharap suatu hari nanti orang tuanya memaafkan semuanya, dan menerimanya kembali.
(Rahman Asmardika)