Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Hanya Tersisa 4.000 Ekor, Ilmuwan Berusaha Keras Selamatkan Buaya Paling Langka di Dunia

Susi Susanti , Jurnalis-Selasa, 06 September 2022 |12:11 WIB
Hanya Tersisa 4.000 Ekor, Ilmuwan Berusaha Keras Selamatkan Buaya Paling Langka di Dunia
Ilmuwan berusaha selamatkan buaya paling langka di dunia (Foto: Reuters)
A
A
A

KUBA - Sejumlah ilmuwan asal Kuba berusaha menyelamatkan spesies buaya yang diyakini paling langka di dunia.

Sambil bertelanjang dada, peneliti Etiam Perez membiarkan tubuhnya tenggelam hingga sepinggang di air gelap Rawa Zapata di Kuba. Misinya hari itu adalah melepaskan bayi buaya Kuba yang disita dari pemburu ilegal kembali ke alam liar.

Dia mengatakan ini adalah kemenangan kecil dalam pertempurannya yang lebih besar. Buaya Kuba, spesies endemik yang hanya ditemukan di Zapata dan rawa-rawa lain di Pulau Pemuda, Kuba, terancam punah.

Baca juga:  Warga Hilang Misterius, Diduga Diterkam Buaya saat Cari Pakan Ternak

“Buaya Kuba menghadapi beberapa tantangan, salah satunya adalah perburuan liar, yang memiliki konsekuensi terbesar dalam mengurangi populasinya di alam liar. Tetapi mereka juga menghadapi masalah lain, seperti perubahan iklim dan hibridisasi dengan buaya Amerika," jelasnya, dikutip VOA.

Baca juga: Mencari Lokan di Sungai, IRT Ini Diterkam Buaya hingga Terluka   

Para ilmuwan seperti Perez pantas khawatir. Buaya Kuba digolongkan oleh IUCN (Uni Konservasi Alam Internasional) sebagai spesies yang terancam punah karena jumlah populasinya yang rendah. Buaya Kuba diyakini memiliki habitat yang sangat spesifik yang bertebaran di kawasan seluas hanya sekitar 300 kilometer persegi di negara itu, bentangan habitat terkecil di dunia untuk spesies buaya. Alhasil, kalau habitat itu rusak, spesies buaya yang satu ini akan punah.

Yang tak kalah memprihatinkan, kemampuan mereka untuk bertahan hidup sewaktu masih bayi juga rendah. Di pusat penyelamatan yang kondisinya terjaga saja, 10 persen populasinya mati sebelum usia satu tahun karena berbagai penyakit. Sementara itu, hanya 15-20 persen yang bisa mencapai usia dewasa, sekitar lima tahun.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement