Untuk Kader Kesling bertugas mendata dan mensosialisasikan tentang kesehatan masyarakat dan kebersihan lingkungan didesa Banyu Hirang sendiri dan sudah diterapkan TPS - 3R. Sedangkan Kader Jumantik bertugas untuk memeriksa jentik nyamuk aecara berkala dan berkelanjutan menggerakkan masyarakat dalam pemberantasan sarang nyamuk.
"Masyarakat diminta dalam satu rumah ada satu relawan yang memastikan tidak ada tempat yang bisa menjadi tempat nyamuk bersarang ataupun berkembang biak, "katanya.
Disampaikan pula bahwa Desa Banyu Hirang juga memiliki inovasi desa yaitu kerajinan eceng gondok dan purun. "Eceng gondok yang selama ini dianggap sebagai gulma kini dapat diolah menjadi barang kerajinan yang bernilai ekonomi tinggi,seperti tas,kotak tisue,tikar,kursi serra perabot rumah tangga lainnya yang terbuat dari bahan eceng gondok, "ujarnya.
Selain itu juga ada sedotan dari purun bahan dasar alami ini tentunya bisa mengurangi jumlah penggunaan limbah plastik. Adapun kelompok usaha ini diberi nama " Kelompok Usaha Bersama Kembamg Ilung" di bawah binaan Supianoor warga desa Banyu Hirang.
Ia menjadikan eceng gondok dan purun bisa menjadi bahan kerajinan yang bernilai jual tinggi. Ketua tim penilai lomba lingkungan bersih dan sehat (LBS) tingkat Provinsi Kalsel Suriani Agreini Sagoba dalam sambutannya mengatakan agar semangat dan kerja keras untuk menjaga lingkungan yang bersih dan sehat harus menjadi kebiasaaan masyarakat sehingga nantinya masyarakat menjadi sehat san terhindar dari berbagai macam penyakit.