KANADA - Perdana Menteri (PM) Kanada Justin Trudeau mengatakan pada Minggu (18/9/2022) jika kuburan massal yang ditemukan di Ukraina adalah bukti kejahatan perang Rusia dan perlu pertanggungjawaban penuh atas hal tersebut.
“Tindakan itu semakin, jelas termasuk kejahatan perang, termasuk kejahatan yang sama sekali tidak dapat diterima, apakah kita memikirkan apa yang kita temukan di Bucha atau penemuan kuburan massal di wilayah reklamasi oleh Ukraina," terangnya, dikutip CNA.
Trudeau, yang saat ini sedang berada di London untuk pemakaman Ratu Elizabeth II, mengatakan kepada wartawan bahwa dia telah bertemu dengan PM Inggris Liz Truss dan menyatakan bahwa invasi Rusia ke Ukraina menjadi agenda utama mereka.
Baca juga:Â Kuburan Massal Berisi 440 Mayat Ditemukan di Ukraina
"Jelas Inggris dan Kanada telah menjadi dua negara terkuat dalam mendukung Ukraina dan melawan tindakan ilegal Rusia," lanjutnya.
Baca juga:Â Ukraina Identifikasi 600 Lebih Warga Rusia yang Diduga Penjahat Perang
Seperti diketahui, pejabat Ukraina mengatakan pekan lalu bahwa mereka telah menemukan 440 mayat di hutan dekat Izium di timur laut Ukraina, sebuah kota yang direbut kembali oleh pasukan Ukraina. Mereka mengatakan sebagian besar korban tewas adalah warga sipil dan penyebab kematian belum diketahui. Kremlin belum mengomentari penemuan kuburan, tetapi Moskow telah berulang kali membantah sengaja menyerang warga sipil atau melakukan kekejaman.
"Perlu ada penyelidikan dan transparansi yang tepat dan Vladimir Putin, para pendukungnya dan militer Rusia harus dimintai pertanggungjawaban atas kekejaman yang mereka miliki dan terus lakukan di Ukraina," ujarnya.
Follow Berita Okezone di Google News