Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

7 Profil Pahlawan Revolusi, Gugur saat Peristiwa G30S PKI

Tim Litbang MPI , Jurnalis-Rabu, 21 September 2022 |04:57 WIB
7 Profil Pahlawan Revolusi, Gugur saat Peristiwa G30S PKI
Ilustrasi (Foto: Dok. Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Pahlawan Revolusi merupakan gelar yang diberikan untuk para pejuang yang gugur pada peristiwa G30S PKI.

Peristiwa pemberontakan sadis yang dilakukan Partai Komunis Indonesia (PKI) untuk menentang ideologi Indonesia itu menewaskan sejumlah korban. Berikut 7 profil pahlawan revolusi yang gugur pada peristiwa G30S PKI.

1. Jenderal (Anumerta) Ahmad Yani

Jenderal (Anumerta) Ahmad Yani atau lebih dikenal Ahmad Yani lahir di Jenar, Purworejo pada 19 Juni 1922. Ahmad Yani adalah petinggi TNI AD yang tewas dibunuh di rumahnya sendiri saat peristiwa G30S PKI pada tahun 1965.

Banyak prestasi yang dituai oleh Ahmad Yani selama masa hidupnya. Ia diangkat sebagai Komandan Komando Operasi 17 Agustus di Padang, bergabung dalam pemberantasan PKI Madiun 1948, mengikuti Agresi Militer Belanda II, dan mengikuti pendidikan Heiho di Magelang, serta Pembela Tanah Air (PETA) di Bogor. Ahmad Yani dimakamkan di Taman Makam Pahlawan, Kalibata, Jakarta Selatan.

 

2. Letjen (Anumerta) Siswondo Parman

Letjen S. Parman adalah seorang perwira yang penah mendalami ilmu intelijen di Kenpei Kasya Butai, Jepang. Usai Indonesia mencapai kemerdekaan, pria yang lahir di Wonosobo, Jawa Tengah pada 4 Agustus 1918 ini masuk Tentara Keamanan Rakyat (TKR).

Parman mengetahui rencana PKI ingin membentuk angkatan kelima. Akibatnya, ia menjadi target penculikan. Siswondo Parman merupakan pahlawan yang gugur dalam peristiwa G30S PKI yang juga dibuang ke Lubang Buaya, 1 Oktober 1965.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement