IRAN - Presiden Iran Ebrahim Raisi berbicara di sebuah acara pro-pemerintah jika dirinya tidak akan membiarkan keamanan negara itu "terancam". Hal ini terkait protes yang kian memanas akibat kematian Mahsa Amini dlaam tahanan polisi yang diduga karena aturan jilbab.
"Kami tidak akan membiarkan keamanan orang berisiko dalam keadaan apa pun," katanya, tak lama setelah kembali dari Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (MU PBB) di New York.
Presiden melihat "musuh" Iran ingin mengeksploitasi kerusuhan tersebut. Raisi mengatakan pemerintah akan mendengarkan kritik atas kematian Amini, tetapi tidak akan dipengaruhi oleh "kerusuhan".
Presiden mengatakan Iran memiliki kebebasan berekspresi, tetapi protes yang terjadi sekarang tidak dapat diterima karena "tindakan kekacauan".
Baca juga: Dukung Protes Kematian Mahsa Amini, Elon Musk Aktifkan Starlink Bantu Amankan Internet Warga Iran
"Masalah hak harus dipertimbangkan di seluruh dunia dengan standar tunggal," terangnya i pada konferensi pers di sela-sela Majelis Umum PBB.
Baca juga: Protes Kematian Mahsa Amini Kian Memanas, AS Dukung Amankan Internet Bagi Warga Iran
"Ada kebebasan berekspresi di Iran ... tetapi tindakan kekacauan tidak dapat diterima,” ujarnya.
Dia telah memerintahkan penyelidikan atas kematian seorang wanita muda yang memicu berdarah berdarah demonstrasi.
Follow Berita Okezone di Google News