Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Kisah Tokoh PKI Njoto Terlihat Pucat Hadiri Rapat Kabinet Setelah G30S

Solichan Arif , Jurnalis-Jum'at, 30 September 2022 |06:05 WIB
Kisah Tokoh PKI Njoto Terlihat Pucat Hadiri Rapat Kabinet Setelah G30S
Njoto bersama istri dan anak-anaknya.
A
A
A

JAKARTA – Pada 5 November 1965, lima hari setelah gagalnya pemberontakan G30SPKI, Petinggi Partai Komunis Indonesia (PKI), Njoto terlihat di Istana Bogor. Menteri Negara dalam Kabinet Dwikora Soekarno itu terlihat lesu, pucat, dan tidak bersemangat.

Dalam autobiografinya Oei Tjoe Tat menceritakan bahwa saat itu menteri kabinet lain menjauhi dan tidak mau berbicara dengan Njoto, Entah takut disangkutpautkan dengan operasi 30 September 1965 atau karena alasan lain, semua menjaga jarak darinya.

Meski seorang tokoh puncak PKI, Njoto tidak mengetahui mengenai rencana pembunuhan tokoh-tokoh Angkatan Darat dalam peristiwa 30 September itu. Menurut Sejarawan John Roosa, seniman yang juga tokoh propaganda partai itu sudah lama dijauhkan DN Aidit dari proses pengambilan keputusan penting di Politbiro PKI karena dianggap Soekarnois dibanding Komunis.

Saat ditanya oleh Oei Tjoe Tat, Njoto menggelengkan kepala. "Kacau, semua kacau. Kok sampai begini jadinya," keluhnya dengan suara lirih.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement