Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Kenapa Pertandingan Bola Sering Terjadi Kerusuhan? Ini Penjelasan Sosiolog

Arif Budianto , Jurnalis-Senin, 03 Oktober 2022 |16:38 WIB
Kenapa Pertandingan Bola Sering Terjadi Kerusuhan? Ini Penjelasan Sosiolog
Tragedi Kanjuruhan yang menyebabkan 127 orang meninggal/Foto: Avirista Midaada
A
A
A

BANDUNG - Insiden di Stadion Kanjuruhan, Malang, yang menewaskan lebih dari 130 orang membuat semua orang prihatin. Pertandingan sepak bola yang sedianya menjadi hiburan, malah menimbulkan kesedihan mendalam bagi keluarga yang ditinggalkan.

 BACA JUGA: Karyawan Bengkel Ditemukan Tewas di Kamarnya

Lalu kenapa sepak bola banyak menimbulkan insiden dengan banyak suporter menjadi korban. Menurut Dosen Departemen Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Padjadjaran (Unpad) Hery Wibowo, suporter menjadi organ yang tidak terpisahkan dalam dunia sepak bola.

Menjadi suporter suatu klub sepakbola merupakan identitas sosial yang membanggakan dan mampu meningkatkan citra diri.

 BACA JUGA:Anies Capres Nasdem, Jokowi: Tidak Berkomentar, Masih Suasana Duka Tragedi Kanjuruhan

“Ini adalah identitas sosial yang mampu meningkatkan ‘status’ atau bahkan ‘harga diri’ pada konteks kehidupan bermasyarakat. Dari anggota masyarakat yang ‘bukan siapa-siapa’, seseorang dapat merasa menjadi ‘seseorang, atau warga negara berstatus menengah’ dengan menjadi supporter aktif (fanbase) dari klub tertentu,” kata Hery dikutip dari Kanal Media Unpad.

 

 

Karena itu, militansi suporter sangat terlihat ketika klub idolanya akan bertanding. Apalagi saat ini pertandingan sepak bola kembali diperbolehkan untuk ditonton secara langsung di dalam stadion. Kondisi ini juga terlihat dari membludaknya penonton laga Arema FC vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan yang konon melebihi jumlah tiket yang dicetak.

Lebih lanjut, Ketua Program Studi Sarjana Sosiologi FISIP Unpad tersebut menjelaskan, keberadaan suporter di stadion memiliki dinamika tersendiri. Salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah potensi menghasilkan perilaku “Crowd” (Crowd Behavior).

Perilaku ini merupakan fenomena ketika sejumlah orang yang berkumpul dalam suatu kerumunan khusus akan berpotensi menghasilkan perilaku yang tidak akan terjadi pada situasi normal. Fenomena ini merupakan perilaku individu yang memicu perilaku kolektif.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement