DEPOK - Ketua OIAA Indonesia TGB HM Zainul Majdi menjadi pembicara dalam Maulid Nabi Muhammad SAW yang digelar Ponpes Al Hamidiyah, Depok. Di depan para santri yang hadir, ia menyampaikan bahwa bershalawat seperti bermain karambol. Setiap shalawat yang terucap hakikatnya akan kembali pada diri sendiri.
Ketua Harian Nasional DPP Partai Perindo ini melanjutkan, momentum maulid menjadi pengingat untuk senantiasa memperbanyak membaca shalawat. Sebab, setiap shalawat yang dibaca, seyogianya akan kembali ke masing-masing individu.
"Shalawat itu seperti main karambol. Kita mendoakan nabi hakikatnya kita mendoakan diri kita sendiri," kata TGB di depan para jamaah, Minggu (9/10/2022) malam.
Doktor Ahli Tafsir Alquran ini melanjutkan, melalui wasilah Nabi Muhammad umat hari ini dapat mengenal Islam. Mengenal tata cara beribadah dan segala tuntunan kebaikan.
"Kalau tidak ada Beliau, maka kita tak dapat mengetahui kemuliaan-kemuliaan di dunia," ucapnya.
TGB mengajak semua santri-santriwati untuk menghormati orang tua lahir dan juga batin, orang tua jiwa yaitu para guru. Semua pencapaiannya sampai saat ini tak lepas dari bimbingan para guru.
"Karena guru maka kita bisa menjadi apapun. Maka penting senantiasa menghargai ilmu yang diberikan oleh guru," pesan TGB.
TGB pun berkisah, dahulu harus berpisah dari orang tuanya selama 7 tahun untuk menuntut ilmu di Mesir. Dia tak pulang hingga tuntas pendidikan.
"Orang tua saya mengatakan, ketika dewasa nanti tak akan ada yang menyesal karena kurang main. Yang terjadi menyesal karena kurang belajar," ujar dia.
Di pesantren, kata TGB, tak hanya sekadar menuntut ilmu, para santri juga belajar adab. Indonesia ke depan bukan hanya butuh orang pintar, namun juga butuh orang berakhlak.
"Maka di sinilah ananda semua menempa diri. Kelak dari sini akan lahir pemimpin-pemimpin Indonesia," kata cucu Pahlawan Nasional TGKH M Zainuddin Abdul Madjid ini.
Kepala Pengasuh Ponpes Al Hamidiyah KH Oman Fathurrahman mengatakan, acara maulid bertema ‘Mencintai Rasul Melalui Cinta Guru dan Ilmu’. Hadirnya TGB sebagai penceramah diharapkan dapat memberikan inspirasi kepada santri dan santriwati.
TGB dikenal memiliki ilmunya ulama, sejak sarjana hingga doktor menempuh pendidikan di Universitas Al Azhar, Mesir. Memiliki ilmu umara, pernah menjadi Gubernur NTB dua periode.