MALANG - Polisi sujud massal mintaa maaf atas tragedi Kanjuruhan ditanggapi dingin keluarga korban. Bagi keluarga korban, yang terpenting umumkan tersangka dan usut kasus sampai tuntas.
Menurut sejumlah keluarga korban Tragedi Kanjuruhan, aksi sujud massal personel polisi di Kota Malang adalah hal biasa saja. Saat ini, yang diharapkan keluarga hanyalah kejelasan proses hukum, pengumuman tersangka tambahan seperti yang dijanjikan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
"Apa yang dilakukan polisi sampai sujud massal itu biasa saja sih. Tidak ada pengaruhnya pada korban dan kasus yang terjadi di Stadion Kanjuruhan," ujar Sutris, seorang ayah korban luka-luka, Selasa (11/10/2022).
Baginya, apa yang dilakukan polisi tersebut pun bukan sebagai bentuk pertaubatan. "Kan tidak semua yang sujud itu pelaku," imbuhnya.
Dirinya juga berharap agar pelaku penembakan gas air mata ke arah suporter juga diumumkan sebagai tersangka pada Tragedi Kanjuruhan. "Meskipun dia mendapat perintah dari atasannya, tapi kan dia tetap pelaku penembakan," kata Sutris.
Diketahui, saat ini polisi telah menetapkan 6 tersangka dalam peristiwa tragedi Kanjuruhan. Meraka hari ini diperiksa di Mapolda Jawa Timur.
(Angkasa Yudhistira)