Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Penemuan Batu Hijau Kecil di Antartika Jadi Warning Masa Depan Umat Manusia

Tim Okezone , Jurnalis-Rabu, 12 Oktober 2022 |05:57 WIB
Penemuan Batu Hijau Kecil di Antartika Jadi <i>Warning</i> Masa Depan Umat Manusia
Batu kecil hijau yang ditemukan di Antartika/Foto: BBC
A
A
A

JAKARTA - Batu hijau kecil ditemukan ilmuwan. Batu yang amat biasa itu disebut menyimpan petunjuk penting untuk masa depan umat manusia.

Batu ini ditemukan dari lumpur di laut dalam, jauh dari lepas pantai Antartika Barat. Kelompok ilmuwan yang menemukannya berkata, batu itu seharusnya tidak berada di sana.

 BACA JUGA:Kehadiran Putin dan Zelenskyy di G20, Menlu: Respon Masih Positif

Batu ini disebut dropstone atau potongan puing-puing yang dilapisi es.

Batu ini terkikis gletser dari Benua Antartika, lalu terbawa dalam es yang mengalir dalam jarak tertentu, kemudian terbuang ke lepas pantai akibat aktivitas gunung es.

Dilansir dari BBC, Selasa (11/10/2022), para peneliti yakin mengetahui dari mana batu ini berasal. Inilah yang luar biasa tentang batu bulat ini.

 BACA JUGA:Viral! Balita Tersiram Air saat Konser, Pria Ini Inisiatif Beri Gendongan

Dengan menggunakan teknik 'sidik jari geologi' terbaru, mereka sangat yakin batu ini berasal dari Pegunungan Ellsworth, sebuah pegunungan tertinggi di Benua Antartika.

Ellsworth berjarak sekitar 1.300 kilometer dari lokasi terakhir batu itu sebelum ditarik dari dasar Laut Amundsen dengan kapal bor.

Teka-teki yang dihadapi para peneliti adalah bahwa Ellsworths berada di bagian dalam terjauh Antartika.

Sangat tidak mungkin batu seperti ini dapat bertahan di bawah lapisan es untuk sampai ke pantai untuk kemudian hanyut dalam bentuk balok besar, beku, dan mengambang.

"Dalam pengamatan kami, batu ini tidak bisa bertahan saat terus-menerus bergerak ke berbagai titik dan mengalami siklus pengendapan serta pergeseran," kata Christine Siddoway, profesor geologi di Colorado College, Amerika Serikat.

"Dan, lebih jauh, batu ini mungkin tidak akan bertahan menghadapi interaksi masif antara lapisan es dan batuan dasar. Batu ini akan hancur dan terpisah," ucapnya.

Bagaimana batu ini bisa bergerak sejauh itu?

Jawabannya adalah terletak pada usia deposit yang dikumpulkan oleh perangkat kapal Joides Resolution. Kapal ini berlayar dalam Program Penemuan Samudera Internasional (IODP) tahun 2019 yang bertajuk Ekspedisi 379.

Batu ini berasal dari era pertengahan Pliosen, jika ditilik dalam garis waktu para pakar geologi. Periode itu setara tiga juta tahun lalu.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement