BACA JUGA:Program JKN Jadi Gantungan Harapan Masyarakat
"Suami sakit diabetes dan berulang kali dirawat. Sampai menjalani operasi besar dan semua itu saya tidak mengeluarkan biaya sepeser pun. Semua ditanggung JKN. Sayangnya, setelah suami meninggal, saya tidak tahu jika Kartu JKN yang saat itu terdaftar di kelas dua otomatis dihentikan," ucapnya.
Semasa hidup, suami Sri berprofesi sebagai perangkat desa sehingga otomatis iuran JKN-nya dipotong dari gaji. Ia merasa berat jika harus membayar untuk kelas dua, akhirnya berniat mengurus untuk turun ke kelas tiga. Tetapi justru diberi tahu kalau status kepesertaan JKN-nya tidak aktif. Setelah bolak-balik untuk mengaktifkan JKN kelas tiga, Sri ternyata terdaftar sebagai Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan (PBI JK).
"Alhamdulillah, akhirnya saya mengajukan PBI JK. Harapan saya badan sehat terus jadi tidak perlu berobat. Tapi sungguh, tidak punya jaminan kesehatan itu tidak enak," pungkasnya seraya bersyukur.
(Fitria Dwi Astuti )