Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Iran Tangkap 14 WNA Terkait Kerusuhan Protes Anti Pemerintah, Termasuk dari AS hingga Prancis

Susi Susanti , Jurnalis-Kamis, 20 Oktober 2022 |08:03 WIB
Iran Tangkap 14 WNA Terkait Kerusuhan Protes Anti Pemerintah, Termasuk dari AS hingga Prancis
Iran tangkap 14 WNA terkait kerusuhan protes anti pemerintah (Foto: Antara/West Asia News Agency via Reuters)
A
A
A

DUBAI - Kantor berita resmi Iran, Fars, pada Rabu (19/10/2022), mengatakan pasukan keamanan Iran telah menahan 14 warga negara asing (WNA), termasuk Amerika Serikat (AS), Inggris, dan Prancis, atas keterlibatan mereka dalam protes antipemerintah.

Dikutip Antara, belum ada komentar dari para pejabat Iran soal laporan tersebut.

Iran menuding "para preman" yang memiliki kaitan dengan "musuh-musuh dari negara asing" terlibat dalam rentetan protes di seluruh Iran.

Baca juga:  Selidiki Kematian Mahsa Amini, Iran Bentuk Tim Investigasi dan Pencari Fakta

Protes tersebut meledak setelah seorang warga berusia 22 tahun, Mahsa Amini, meninggal dalam tahanan pada 16 September.

Baca juga: Aturan Berhijab di Iran, Warga Asing dan Non-Muslim Juga Wajib Kenakan Jilbab

Fars, yang diyakini memiliki ikatan dengan Garda Revolusioner Iran, tidak menyebutkan kapan dan di mana penahanan dilakukan.

Belum ada kejelasan soal apakah orang-orang yang ditahan itu termasuk sembilan warga negara yang pada September dikatakan pemerintah Iran ditahan atas peranan mereka dalam aksi-aksi unjuk rasa.

Rangkaian protes di Iran berlangsung di seluruh negeri dan dipicu oleh kematian Amini selama ia ditahan oleh polisi moral.

Demonstrasi itu telah berubah menjadi penentangan paling keras yang pernah dilancarkan terhadap penguasaan oleh kalangan ulama Iran sejak revolusi 1979.

Para pengunjuk rasa menginginkan Republik Islam itu jatuh, kendati rangkaian protes tersebut tampaknya tidak akan membuat sistem di negara itu terguling.

Pemerintah Iran menuding AS dan beberapa negara Eropa menggunakan kerusuhan untuk berupaya mengacaukan stabilitas di Iran.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement