JAKARTA - Dewasa ini, hampir semua perangkat elektronik seperti ponsel, speaker hingga headphone menggunakan bluetooth. Tanpa bluetooth, setiap perangkat harus disatukan oleh kabel dan dinilai tidak praktis.
Bluetooth merupakan metode komunikasi nirkabel jarak pendek antara perangkat elektronik yang memanfaatkan kekuatan gelombang radio. Alat ini digunakan untuk mengirim dokumen berupa gambar, audio, video, dan data lainnya dari satu perangkat ke perangkat yang lain.
Teknologi cerdas ini ditemukan oleh Jaap Haartsen, yaitu seorang insinyur listrik lulusan Delft University of Technology pada 1986. Pria berkacamata itu berkontribusi terhadap kemajuan konektivitas wireless.
Awalnya ia bekerja di Siemens dan Philips, sebelum kembali ke almamaternya untuk mendapatkan gelar PhD pada 1990. Pada 1991, dia bekerja di Ericsson di Amerika Serikat (AS), mengerjakan sistem telepon bergerak yang canggih, dan kemudian di Swedia, bekerja di dalam ruangan sistem komunikasi nirkabel.
Melansir dari Nature Electronics, ketika Haartsen berada di Divisi Terminal Ericsson Mobile, di Lund, Swedia, ia diminta untuk mengembangkan investigasi dalam ruangan, koneksi radio jarak pendek pada jarak sekitar tiga sampai 4 meter. Ini sebagai sarana untuk meningkatkan penjualan ponsel.
Haartsen segera mengembangkan konsep komunikasi nirkabel antara perangkat master dan slave, menggunakan frekuensi virtual hopping. Teknologi komunikasi asimetris seperti wireless local area networks (WLAN) dan Global System for Mobile Communications (GSM) memerlukan basestation atau access point untuk menghubungkan perangkat slave.