MALANG - Tragedi Kanjuruhan Malang membuat Gilang Widya Pramana atau juragan 99 juga mengalami trauma berat. Bahkan trauma itulah yang membuat pengusaha kelahiran Probolinggo ini memutuskan untuk mengundurkan diri dari jabatan Presiden Arema FC.
Menurut Gilang, beberapa kali ia bertakziah ke rumah duka korban termasuk dua polisi dari Tulungagung dan Trenggalek yang menjadi korban meninggal juga merasakan kesedihan yang mendalam.
 BACA JUGA:Jenazah Novita Kurnia Putri Tiba di Rumah Duka di Semarang
Tak hanya dua orang itu saja, dikatakan Gilang ada banyak orang yang meninggal dunia merupakan tulang punggung keluarga dan membuat keluarga terpukul kepergian anggota keluarganya.
"Mereka kehilangan orang yang dicintai, kehilangan kepala keluarga yang membiayai hidup istri dan anaknya. Ini benar-benar kejadian yang bukan hanya saya, hampir semua manajemen, pemain yang terlibat mengalami trauma yang sangat luar biasa. Saya sampai setiap malam selalu mikirin sejak hari pertama sampai hari ini pun saya susah tidur tidak nyenyak ada perasaan mengganjal, yang saya rasakan," jelasnya.
 BACA JUGA:Luhut Tolak Tawaran NasDem Jadi Cawapres 2024: Sudah Cukup Lah!
Namun ia berusaha untuk menguatkan diri demi memberikan dukungan kepada para korban dan elemen tim pasca kejadian ini. Apalagi sepakbola adalah bagian dari kecintaan serta keinginan ia pribadi.
"Saya di Arema ini karena jujur sepak bola adalah passion, sepak bola adalah hobi, untuk saya bisa menyalurkan, dan di Arema sendiri saya ini benar-benar cinta," tuturnya.
Follow Berita Okezone di Google News