SEOUL - Korea Utara (Korut) telah mengancam Amerika Serikat (AS) dengan "tindakan tindak lanjut yang kuat" jika tidak berhenti melakukan latihan militer bersama dengan Korea Selatan (Korsel).
"Jika AS terus-menerus melakukan provokasi militer yang serius, [Korea Utara] akan mempertimbangkan langkah-langkah tindak lanjut yang lebih kuat," kata kementerian luar negeri Korea Utara dalam sebuah pernyataan, dikutip BBC.
"Jika [Washington] tidak ingin ada perkembangan serius yang tidak sesuai dengan kepentingan keamanannya, ia harus segera menghentikan latihan perang yang tidak berguna dan tidak efektif. Jika tidak, ia harus bertanggung jawab sepenuhnya atas semua konsekuensinya,” lanjutnya.
Baca juga: Saling Serang, Korut Tembakkan 23 Rudal dan Korsel Tembakkan 3 Rudal dalam Sehari
Seperti diketahui, Washington dan Seoul pada Senin (31/10/2022) memulai salah satu latihan udara militer gabungan terbesar mereka, yang akan berakhir pada Jumat (4/11/2022).
Baca juga: Balas Serangan, Korsel Kerahkan Pesawat Tempur Tembakkan 3 Rudal ke Korut
Latihan militer saat ini, yang disebut Vigilant Storm, melibatkan ratusan pesawat yang melakukan serangan tiruan 24 jam sehari.
Awal Oktober lalu, Washington mengerahkan kapal induk bertenaga nuklirnya USS Ronald Reagan di dekat Semenanjung Korea dalam sebuah langkah yang secara luas dilihat sebagai peringatan bagi Utara - dan kapal induk itu mengambil bagian dalam putaran latihan angkatan laut.
Seoul mengatakan pengerahan "langka" itu menunjukkan "kebulatan tekad Aliansi Korea Selatan-AS untuk menanggapi dengan tegas setiap provokasi Korea Utara". Maskapai tersebut saat ini sedang melakukan operasi penerbangan di laut Filipina.
Follow Berita Okezone di Google News