ADDIS ABABA - Sebuah kesepakatan mengejutkan telah dicapai dalam perang saudara Ethiopia dengan kedua belah pihak setuju untuk menghentikan konflik dua tahun mereka yang menyebabkan ribuan kematian dan peringatan kelaparan.
Uni Afrika (UA) menyebut kesepakatan ini sebagai "fajar baru", kata kantor berita AFP.
Kesepakatan antara pemerintah Ethiopia dan pasukan etnis Tigray seharusnya memungkinkan pengiriman bantuan dilanjutkan.
Hampir 90% orang di wilayah Tigray utara membutuhkan bantuan makanan, kata Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Sekira sepertiga dari anak-anak di wilayah itu menderita kekurangan gizi.
Meskipun ini adalah terobosan besar, kesepakatan ini akan diterima dengan hati-hati.
Ini bukan gencatan senjata pertama dalam konflik , yang sebelumnya dilanggar pada Agustus, hanya beberapa bulan setelah kedua belah pihak menyepakati komitmen untuk itu.
Namun kali ini, kesepakatan telah melangkah lebih jauh. Pejabat pemerintah Ethiopia dan perwakilan dari Front Pembebasan Rakyat Tigray (TPLF) telah menandatangani rencana perlucutan senjata dan pemulihan layanan penting, termasuk pasokan bantuan.
"Ethiopia hanya memiliki satu kekuatan pertahanan nasional," bunyi pernyataan bersama itu sebagaimana dilansir BBC. TPLF telah membuat konsesi besar - untuk melucuti senjata, mendemobilisasi dan mengintegrasikan kembali para pejuang ke dalam tentara federal.