Di samping itu, PPP belum memiliki kader potensial yang mempunyai elektabilitas tinggi berdasarkan hasil riset beberapa lembaga survei. Menurut Ikhwan, PPP masih mempunyai peluang besar untuk mempertahankan suara partai baik itu dalam proses pileg maupun pilpres.
“Faktor pemilihan capres akan mendongkrak elektabilitas PPP dalam skala nasional, dengan catatan orientasi terhadap figur yang memiliki elektabilitas tinggi," ujarnya.
Bagaimana posisi PPP sebagai partai Ka'bahnya umat muslim, apakah PPP mampu menaikkan elektabilitasnya ketika mendukung tokoh nasionalis religius seperti Ganjar Pranowo atau Anies Baswedan sebagai figur yang dinilai dekat dengan pemilih yang religius.
Ikhwan menjelaskan, kalau dilihat dari kedekatan ideologi partai, cerug suara partai lebih dekat dengan sosok yang religius, kenyataannya pemilih partai PPP tidak hanya pemilih religius melainkan pemilih nasional religius.
"Sebenarnya polemik seperti ini tidak hanya terjadi di tubuh partai PPP saja, di partai politik lain juga begitu," ujarnya.