Penduduk lain, Anastasia, 36, mengatakan dia akan tetap berada di kota itu bahkan jika listrik padam.
"Pejuang kami tidur di tanah, jadi kami akan tetap tinggal di apartemen kami bahkan tanpa pemanas," tambahnya.
Sebelumnya, Wali Kota Kyiv, Ukrana Vitaly Klitschko mengatakan penduduk Kyiv harus bersiap untuk meninggalkan kota jika listrik padam total.
Berbicara di televisi Ukraina, Wali kota menyebut penargetan infrastruktur Rusia sebagai "terorisme" dan "genosida".
Pejabat kota lainnya telah memperingatkan bahwa, dalam kasus pemadaman total, pasokan air dan pembuangan limbah juga akan berhenti bekerja.
Konvensi Jenewa, yang menguraikan standar kemanusiaan untuk perlakuan dalam perang, menyatakan bahwa serangan tidak boleh dilakukan terhadap "objek sipil".
(Susi Susanti)