Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Gerakan Non Blok dan Konferensi Asia Afrika Solusi Perdamaian Dunia

Carlos Roy Fajarta , Jurnalis-Senin, 07 November 2022 |23:00 WIB
Gerakan Non Blok dan Konferensi Asia Afrika Solusi Perdamaian Dunia
Rieke Diah Pitaloka (Foto: istimewa)
A
A
A

JAKARTA - Duta Arsip Nasional Republik Indonesia Rieke Diah Pitaloka menyampaikan bahwa Konfrensi Asia Afrika (KAA) di Bandung Jawa Barat dan Gerakan Non Blok memiliki peran penting dalam konstelasi geo politik dunia.

Hal itu disampaikannya dalam acara bertajuk, "What Dreams, What Challenges, What Projects for a Global Future?" di Gedung Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), Jakarta, Senin (7/11/2022).

Rieke mengatakan bahwa gerakan Non Blok dan KAA merupakan solusi dari perdamaian dunia. Apalagi, kata dia, saat ini terjadi ketegangan geo politik global akibat perang Rusia dan Ukraina maupun ketegangan di Asia antara Korea Utara dan Korea Selatan maupun Tiongkok dan Taiwan.

"Kalau peristiwa yang terjadi 1955 Konfrensi Asia Afrika di Bandung, lalu Belgrade 1961, dan Havana Kuba di 1966. Relevansinya sangat relevan dan vital saat ini," ujar Rieke.

Baca juga: Megawati Ceritakan Momen Bung Karno Gambar Bendera Aljazair pada Perhelatan KAA

Ia menyebutkan keberadaan Arsip Nasional amat penting bagi masa depan sebuah bangsa, khususnya Indonesia.

"Bagaimana arsip-arsip itu tidak hanya sebagai arsip yang isinya cita-cita para pendahulu kita, tapi itu menjadi petunjuk keberlangsungan masa depan dunia," ungkap Rieke.

Baca juga: 3 Kiprah Soekarno di Dunia Internasional, Nomor Satu Dukung Kemerdekaan palestina

Rieke menyebutkan di tengah situasi global sekarang ini, sejara mencatat pernah terjadi perang dingin (Cold War). Saat ini, kata dia, dunia sedang mengarah ke arah perang dingin baru.

"Sehingga apa yang ada di dalam arsip tersebut menjadi penting bagi pijakan kita semua untuk bagaimana menyelesaikan konflik yang ada," tutur Rieke Diah Pitaloka

Rieke mengungkapkan dalam satu arsip saat Presiden Soekarno pulang dari Belgrade 1961, Presiden Soekarno pernah mengatakan Gerakan Non Blok bukan merupakan gerakan tidak berkomitmen.

"Komitmen bukan hanya pada perdamaian, tapi juga bagaimana komitmen dalam menyelesaikan persoalan imperialisme, kolonialisme," ungkap Rieke Diah Pitaloka.

Menurut Rieke, saat ini yang dibutuhkan masyarakat dunia internasional adalah komitmen bersama untuk dunia yang damai, adil, dan sejahtera

"Saat ini kita membutuhkan spirit itu, kalau kita lihat perang Rusia dan Ukraina, ini bukan antara kedua negara itu saja namun juga komitmen bersama untuk dunia yang damai, adil, dan sejahtera," tuturnya.

Sementara itu, Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), Imam Gunarto mengungkapkan keberadaan para peneliti dari berbagai negara tersebut dimaksudkan untuk menggali spirit KAA dan Gerakan Non Blok di masa lalu untuk dihidupkan di masa kini.

"Jadi genetik leadership Indonesia yang diwujudkan dalam kepemimpinan G20 itu tidak semata-mata muncul begitu saja namun memang ada gen nya sejak dahulu kita bagian dari pewaris pimpinan dunia. Jadi tidak heran bangsa kita menjadi bangsa pemimpin," kata Imam Gunarto.

(Fakhrizal Fakhri )

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement