MESIR – Para pemimpin dari 120 negara yang bertemu di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa atau COP27 di di Sharm el-Sheikh, Mesir, terus rembuk pendapat untuk menentukan langkah selanjutnya dalam mengendalikan perubahan iklim.
Negara-negara di garis depan perubahan iklim memaparkan dampak nyata dari suhu yang lebih tinggi, kekeringan, dan banjir pada manusia dan lingkungan.
"Kami berada di jalan raya menuju neraka iklim dengan kaki kami menginjak pedal gas," kata Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres pada pertemuan puncak itu, dikutip BBC..
 Baca juga: KTT COP27, PM Inggris: Perang Ukraina Jadi Alasan untuk Bertindak Cepat Terhadap Perubahan Iklim
Peringatan keras juga digemakan oleh mantan Wakil Presiden AS dan pemerhati lingkungan Al Gore yang mengatakan negara-negara harus "berhenti mengurangi budaya kematian" dari bahan bakar fosil.
 Baca juga: 120 Pemimpin Dunia Rembuk Pendapat di KTT Perubahan Iklim, Ini yang Dibahas
Dalam pidatonya yang energik, Presiden Prancis Emmanuel Macron mendesak para pemimpin dunia untuk memberikan keadilan iklim.
Mantan Perdana Menteri (PM) Inggris Boris Johnson juga berada di Mesir dan mengatakan negara-negara tidak boleh "lemah dan goyah" dalam aksi iklim.
Kanselir Jerman Olaf Scholz mengatakan beralih ke energi terbarukan adalah kewajiban kebijakan keamanan.
Follow Berita Okezone di Google News