JAKARTA - Sebuah penemuan mayat memicu tanda tanya besar dalam dunia ilmu pengetahuan modern usai 250 mayat manusia yang meninggal sekitar 300 tahun lalu ditemukan di sebuah gereja di Hungaria.
Mayat-mayat tersebut ditemukan pada 1994 lalu. Yang membuat para ilmuwan penasaran adalah, tubuh mereka ditemukan dalam keadaan termumikan dan diawetkan secara sempurna.
 BACA JUGA:Polisi Kembalikan Motor Curian pada Pemiliknya di Penggilingan
Kini setelah lebih dari 20 tahun penemuan 250 mayat, para ahli dan ilmuwan terus mencari tahu secara ilmiah apa yang sebenarnya terjadi pada waktu itu.
Dari 250 mayat yang ditemukan, ada 2 mayat menarik perhatian ilmuwan yakni jasad seorang ibu dan anaknya.
 BACA JUGA:Perempuan Tewas Jatuh dari Lantai 18 Hotel di Makassar, Ternyata Bukan Tamu Meninap
Keduanya yakni Veronica Skipetz yang berusia 38 tahun dan putranya yang berusia 1 tahun, Yohan.
Seperti dilansir dari Ocregister, para ilmuwan percaya bahwa keduanya meninggal karena TBC, penyakit menular yang umum pada saat itu.
Tetapi sekarang mereka memiliki teknologi yang lebih maju untuk melihat lebih dekat dan belajar lebih banyak tentang bagaimana orang-orang yang dimakamkan di bawah gereja hidup dan mati.
Karena tubuh mereka terawetkan dengan begitu sempurna, dokter mampu melakukan autopsi. Autopsi bukanlah jenis yang biasanya Anda dengar tentang di mana dokter memotong tubuh untuk menemukan penyebab kematian.
Follow Berita Okezone di Google News