Politisi Partai Golkar itu menilai bahwa Kominfo juga tak mampu mendistribuskan 6 juta set top box (STB) ke warga yang tak mampu berdasarkan data dari Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) milik Kemensos.
"Sebetulnya tidak akan mempersulit masyarakat kalau dalam hal ini Kominfo untuk mendistribusikan set top box sebanyak 6 juta unit yang datanya dari data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) Kemensos bisa dilaksanakan," terangnya.
Menurut dia, pemerintah sudah memahami perintah UU Cipta Kerja yang meminta segera distribukan STB ke warga yang tak mampu agar tetap bisa mendapatkan informasi dari televisi.
"Sudah tahu akan jatuh tempo pada November harusnya mereka memproduksi dan mendistribusikan dan jumlah bulat sesuai data itu. Sehingga yang 6 juta KK kurang mampu bisa mendapatkan set top box," tuturnya.
Nurul pun menyesalkan langkah Kominfo yang menyuntik mati siaran TV analog. Seharusnya, sambung dia, Kominfo tak buru-buru menerapkan ASO jika memang tak siap karena kebijakan ini telah menyusahkan masyarakat.
"Kalau nggak siap lo jangan buru-buru dong, gitu dong. Hanya bikin rakyat susah apalagi situasinya tengah krisis orang banyak susah ya. Kita tahu di bawah itu situasinya kayak apa. Ini yang saya sesalkan," tuturnya.
Baca juga: Banyak Set Top Box Tak Standar, Nurul Arifin: Kalau Enggak Siap, Jangan Buru Buru Dong
(Fakhrizal Fakhri )